Setelah hampir satu bulan atau pada 10 Maret 2023, video penyanderaan Pilot Susi Air kembali tersebar.
Kali ini Kapten Philip memberikan pesan pada keluarganya dan perusahaan.
Pada video yang beredar, Philip menyampaikan pesan dalam bahasa Inggris pada keluarganya.
Philip mengenakan jaket berwarna hitam biru dan bercelana panjang. Dia juga beberapa kali menyebut nama istri dan anaknya.
Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut mengungkapkan kerinduannya pada anak dan istrinya.
"Maria dan Jacob, aku menyayangi kalian dan sangat merindukan kalian, setiap hari saya selalu memikirkan kalian," kata dia.
Kepada manajemen Susi Air, Philip meminta supaya gajinya bisa diberikan ke istrinya.
Baca juga: 6 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Egianus Kogoya
Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya dalam kondisi cukup manakan dan minuman.
"Saya harap gajiku bisa diberikan kepada Maria untuk membeli makanan. Jangan mengkhawatirkanku, aku dijaga sebagaimana yang diperkirakan. Dalam situasi ini, saya mendapat cukup makanan dan minuman, mereka memberiku pakaian dan obat-obatan untuk kondisi kesehatanku," katanya.
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen saat itu membenarkan bahwa Maria dan Jacob yang disebut oleh Philip adalah keluarga sang pilot.
"Iya Maria itu istrinya, dan Jacob itu anaknya (Philip)," kata Rio, Jumat (10/3/2023).
Medio Maret 2023, KKB menitipkan surat ke pilot Susi Air PK-BVC berinisial LR (Afrika Selatan).
Surat itu dititipkan saat LR mendarat di Jila dari Timika, Papua Tengah, Kamis (16/3/2023).
Menurut keterangan LR, sekelompok orang mendatanginya dan memberikan surat berkop Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Surat itu ditandatangani oleh A. Antonius Alim yang mengaku Kepala Badan Staf Makodam III.
Surat ditujukan pada banyak pihak, mulai dari Paus di Roma, tokoh gereja di Pasifik, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Presiden Jokowi.
Berikut isi surat tersebut:
"Oleh karena itu tentang pilot yang disandra oleh tuan Igianus Kogoya (Egianus) itu adalah tugas untuk diminta kepada seluruh dunia internasional-nasional diproses tentang pengakuan/kemerdekaan bangsa west Papua Barat".
Bapak tuan jenderal tuan PBB tuan Antonio kami minta untuk ambil keputusan di meja putih dan interfensi keamanan di Papua.
Kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden (Joko Widodo) segerah buka mulut, dan ikuti undangan-undangan 1945 dinyatakan bahwa (hak ialah segala bangsa) itu segerah ikuti dan kembalikan pengakuannya kepada bangsa Papua Barat."
Pada Mei 2023, beredar sebuah video pernyataan Philip mengenai ancaman KKB.