JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, BNPB sudah mengidentifikasi lokasi yang memungkinkan untuk dibangun gudang logistik atau lumbung pangan di Distruk Agundugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
"Identifikasi awal ini dilakukan BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan perwakilan masyarakat untuk diputuskan secara bersama-sama," kata Abdul, seperti ditulis Antara, Minggu (6/8/2023).
Rencana pendirian gudang logistik, yang disebut juga lumbung pangan, diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto ke Distrik Sinak, Puncak, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Menko PMK Usulkan Pembangunan Lumbung Pangan Antisipasi Dampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah
Gudang logistik diusulkan setelah bencana kekeringan melanda Distrik Agundugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak sejak awal Juni 2023.
Kekeringan itu menyebabkan gagal panen dan berujung pada krisis pangan serta air bersih. Sebanyak enam orang meninggal karena kelaparan akibat gagal panen tersebut.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengusulkan pembangunan lumbung pangan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, untuk mengantisipasi dampak bencana kekeringan.
Lumbung pangan itu diusulkan dibangun di dekat Bandara Agandugume, bandara yang paling dekat dengan lokasi bencana kekeringan saat ini.
Baca juga: Gudang Logistik Bakal Dibangun di Puncak Papua Tengah, TNI Siapkan Posko Pengamanan
Usulan pembangunan lumbung pangan ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi dampak bencana kekeringan.
Sementara di Jakarta, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, lumbung sosial dibangun untuk memudahkan warga mendapatkan bantuan secara cepat, bila terjadi bencana.
"Ini yang lagi kita lagi pikirkan. Karena kondisinya berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Di sana kondisi (suhunya) sampai minus (sehingga terjadi kekeringan). Itu berbeda," kata Risma saat ditemui di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).
Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu mengatakan jumlah tersebut terdiri atas 3.844 kg logistik dan peralatan yang dikirim melalui Bandara Sinak dan 1.384 kg logistik dan peralatan melalui Bandara Agandugume.
"Dukungan bantuan logistik ini akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat bencana kekeringan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah," kata Abdul Muhari.
Baca juga: 5 Fakta Kekeringan di Papua Tengah, Warga Jalan Kaki 2 Hari untuk Jemput Bantuan
Secara rinci, kata Abdul, bantuan yang telah dikirimkan melalui Bandara Sinak antara lain 380 paket sembako, 175 lembar matras, 100 lembar selimut, tujuh unit genset dan 60 unit tenda gulung.
Sementara bantuan yang dikirim melalui Bandara Agandugume, sambungnya, terdiri atas sebanyak 135 paket sembako dan 300 lembar matras.
"BNPB juga terus memantau hingga distribusi logistik sampai kepada warga yang membutuhkan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.