KOMPAS.com - Polisi mengamankan 50 kotak sumbangan saat penangkapan lima tersangka kasus terorisme yang diamankan di wilayah Solo Raya.
PPID Densus 88 Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan, ada dua jenis kontak amal yang ditandai oleh para tersangka terorisme yakni kotak sumbangan Sahabat Langit dan kotak sumbangan Sahabat Umat.
"Sarana untuk pendanaan yang mereka lakukan ada dua kotak sumbangan. Ini merupakan cara mereka untuk mengumpulkan atau mendapatkan dana yang diletakkan atau ditaruh, di tempat-tempat umum publik," kata Kombes Aswin Siregar, saat di Polresta Solo, pada Jumat (4/8/2023).
Lima tersangka yang diamankan adalah S, pemimpin atau dalang bom bunuh di Polsek Astanaanyar Bandung, RS alias UD istri tersangka bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar serta TN, TS, dan AG alias AS.
Baca juga: 5 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Asal Pendanaan Mereka Terungkap dari Sumbangan Kotak Amal
Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung, AG atau AS mendapatkan bom rakitan dari S, warga Banyudono, Kabupaten Boyolali.
S berperan sebagai pemimpin dan juga sebagai dalang pengeboman serta perakit bom.
S sendiri adalah jaringan terorisme dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sejak 2008 sampai 2014.
Kemudian ia menjadi simpatisan ISIS dari 2014 hingga sekarang serta terafiliasi menjadi jaringan Asrori Daulah.
"Pernyataan dari S, sebetulnya di dua tempat, AG atau AS memilih untuk lokasi di Bandung. Sedangkan S memilih untuk lokasi di Solo atau Surakarta," katanya.
Aswin Siregar menjelaskan, S merupakan murid dari doktor Azahari dan belajar merakit bom dari gurunya tersebut sudah sejak lama.
"S ini adalah keturunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror. Kita tahu Doktor Azahari," terangnya.
Aswin Siregar menambahkan bahwa S berlatih membuat bahan-bahan, membuat switching, membuat paketnya, termasuk pengkaderan pengantin atau calon pelaku bom bunuh diri sampai siap beraksi.
"Dalam kasus bom Astana Anyar, S bahkan mengantar sendiri, mengirim sendiri, barang paket yang akan di ledakan tersebut kepada AM," tutupnya.
Saat beraksi, S dibantu TN, AG dan PS untuk membantu pembuatan bom.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribun Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.