Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Zaharman, Guru yang Matanya Dikatapel Orangtua Murid di Bengkulu, Dikenal Tegas dan Humoris

Kompas.com - 03/08/2023, 16:36 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Zaharman (58), seorang guru di Rejang Lebong, Bengkulu mengalami kebutaan setelah mata kanannya diketapel orangtua murid berinisial AR (45), Selasa (1/8/2023).

Tidak hanya itu, Zaharman juga sempat diancam oleh pelaku dengan menggunakan senjata tajam.

Aksi ini dilakukan pelaku karena tidak terima anaknya ditegur oleh korban saat merokok di belakang sekolah saat jam belajar.

Pihak sekolah melaporkan kejadian ini ke Polsek Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong.

Baca juga: Guru yang Matanya Dikatapel Orangtua Murid Dilaporkan Balik ke Polisi Atas Kasus Kekerasan Pada Siswa

Sosok Zaharman, Guru SMAN di Rejang Lebong memang dikenal sebagai guru yang tegas dan disiplin. Namun disisi lain, Zaharman juga orang yang humoris dan taat beribadah.

Para guru dan alumni SMA tersebut mengaku menjadikan Zaharman sebagai panutan.

Salah Satu Alumni SMAN 7 Rejang Lebong Tahun 2016, Gatot Prasetya mengatakan, dia mengenal Zaharman merupakan sosok guru yang baik dan terkenal tegas. Meskipun begitu, apa yang diajarkan oleh Zaharman ini memberikan dampak positif bagi para siswa.

"Beliau ini baik, memang terkenal tegas, tapi itu demi muridnya juga, saya sendiri jujur mengaku apa yang pak Zaharman lakukan membuat pribadi saya menjadi lebih baik," kata Gatot dilansir dari TribunBengkulu.com.

Selain itu, Salah Satu Guru SMAN 7 Rejang Lebong, Soni Sanjaya juga mengatakan hal demikian. Zaharman adalah pribadi yang tegas dan disiplin.

Juga dikenal sebagai sosok yang humoris. Tak hanya itu, Zaharman juga terkenal karena taat beribadah karena tak pernah melewatkan sholat lima waktu di masjid.

Baca juga: Guru Dikatapel Orangtua Murid di Bengkulu, Pihak Sekolah Lapor Polisi

"Selama ini dia merupakan panutan dari para guru lainnya,"ungkap Soni.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda Teisno Tampubolon melalui Kapolsek Padang Ulak Tanding, Iptu Hengky Norianto Hengky mengatakan, penganiayaan ini buntut dari kejadian Zaharman yang menghukum siswa berinisial PDM (16) karena merokok di sekolah dengan cara menendang kepalanya.

Setelah kejadian itu, PDM melaporkan ke orangtuanya, AR (45). AR kemudian pergi ke sekolah dan bertemu dengan satpam sekolah. Saat itu AR mengatakan ingin bertemu Zaharman karena anaknya dipukul.

Meski sempat ditahan satpam sekolah, AR bisa masuk sekolah dan bertemu Zaharman.

Baca juga: Kronologi Guru di Bengkulu Dikatapel Orangtua Murid dan Kini Terancam Buta

Seketika itu juga, AR mengarahkan katapel dan mengenai mata Zaharman. Melihat kondisi itu, AR lari.

"AR pasti akan kami mintai keterangan," tambah Kapolsek.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Sosok Zaharman Guru SMA di Rejang Lebong yang Dianiaya Wali Murid Hingga Matanya Buta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com