Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rempah dan Strata Kebangsawanan Eropa (Bagian 1)

Kompas.com - 03/08/2023, 06:16 WIB
Pythag Kurniati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com - Keberadaan rempah di timur Indonesia mulai abad ke-15 bak harta karun, diburu dan diperebutkan oleh bangsa asing.

Bukan hanya sebagai pemuas hasrat lidah orang-orang Eropa, rempah pada masa itu juga menunjukkan strata kebangsawanan mereka.

Peneliti Cosmopolis Rempah Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana mengungkapkan, bangsawan Eropa pada era itu berlomba-lomba memamerkan rempah di meja makan mereka.

"Karena untuk mendapatkan barang dari timur itu butuh waktu setidaknya setahun. Rempah-rempah saat itu adalah barang elite, barang mahal," ungkap dosen Program Studi (Prodi) Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM tersebut di Kantor Wali Kota Halmahera Utara, Maluku Utara, Kamis (3/7/2023).

Bahkan, kata dia, harga rempah pada saat itu lebih mahal dibandingkan emas.

Baca juga: Bir Jawa, Minuman Rempah Khas Keraton Yogyakarta

Perdagangan rempah

Sebelum kedatangan bangsa barat, rempah di Maluku, khususnya cengkeh dan pala, dianggap sekadar tanaman yang bisa dijumpai di setiap tempat.

"Setelah ditemukan, maka kemudian manfaat rempah mulai dikenal dan menjadi tujuan perdagangan. Jadi yang mulai perdagangan rempah itu justru orang-orang India, Timur Tengah, dan China," kata dia.

Baca juga: Tembak Pedagang Rempah di Bukittinggi, Perampok Gasak Uang Rp 70 Juta

India dan Arab memperdagangkan rempah sampai ke Laut Mediterania di perbatasan Asia, Afrika dan Eropa.

Dari sanalah orang-orang Eropa pertama kali mulai mengenal rempah.

"Cuma waktu itu, di Mediterania perdagangan masih dimonopoli oleh bangsa Timur Tengah, harganya tinggi. Lalu mereka (bangsa Eropa) mencoba ingin tahu sumber aslinya di mana, orang India tak mau memberi tahu, dari situ muncul Ekspedisi Maritim Eropa untuk mecari rempah ini termasuk Portugis sekitar abad ke-15," katanya.

Portugis saat itu dieksklusi dari perdagangan Laut Mediterania sehingga mencari sendiri rute untuk mencapai daerah penghasil rempah.

"Maka kemudian ada Perjanjian Tordesillas karena ada persaingan dengan Spanyol," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com