Pemberontakan RMS dapat dikalahkan tentara Indonesia pada November 1950, sedangkan pemberontakan di Seram masih berlanjut hingga Desember 1963.
Dampak kekalahan kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram, kemudian mereka mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.
Permesta atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) berada di bawah kepemimpinan Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada tahun 1957 hingga 1958.
Baca juga: Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
Pemberontakan yang terjadi di Sumatera dan Sulawesi merupakan bentuk koreksi untuk pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Pada waktu itu terjadi ketimpangan sosial yang dianggap sebagai akibat tindakan Presiden Soekarno.
PRRI beranggapan Presiden Soekarno sudah tidak lagi tidak dapat diberikan nasehat dalam menjalankan pemerintahan.
Pemerintah pusat dianggap telah mengabaikan pembangunan di daerah dan lebih fokus pada pengembagan serta pembangunan di daerah pusat.
Akhir muncul, gerakan PRRI/Permesta untuk memperbaiki pemerintahan di Indonesia.
Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Tri Indriawati dan Ari Welianto
Sumber:
www.sonora.id, www.kompas.com. dan bobo.grid.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.