Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tunanetra Penyadap Nira di NTT, 27 Tahun Panjat Pohon 20 Meter demi Hidupi Diri

Kompas.com - 24/07/2023, 14:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Jarak antar pohon lontar berkisar 20 hingga 30 meter. Ketinggian pohon lontar yang disadap antara 15 sampai 20 meter.

Awal mula tak bisa melihat

Rik menuturkan, awalnya dia dilahirkan dalam kondisi normal. Matanya tak dapat melihat pada saat dirinya berusia 18 tahun.

Saat itu, Rik sudah menyelesaikan Sekolah Dasar (SD), namun karena masalah ekonomi keluarga, dia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Rik lebih memilih membantu kedua orangtuanya untuk menyekolahkan adik-adiknya ke jenjang SMP.

Rik masih ingat betul, pada tanggal 3 September 1994, dia baru pulang menjaga mangga miliknya yang sedang berbuah dan dimakan burung Nuri.

"Waktu itu, saya membawa senapan angin dan hendak melewati pintu pagar kebun. Tiba-tiba senapan tersebut meletus dan mata kanan saya tidak bisa melihat hingga berpengaruh ke mata kirinya, sehingga mulai saat itu saya tidak bisa melihat total," ungkap Rik.

"Saya sangat yakin bahwa yang kena mata bukan peluru karena saat itu laras senapan melewati kepala dan darah yang keluar sedikit. Sebulan kemudian mata kiri ikutan sakit dan mulai kabur hingga buta total," sambungnya.

Kondisi fisik yang tak lagi normal, tidak membuat Rik yang saat itu beranjak dewasa putus asa.

Menyadap nira

Tiga tahun setelah kejadian, ia memutuskan untuk sadap nira lontar guna dimasak menjadi gula dan memelihara ternak (babi).

"Awalnya bapak larang karena saya tidak bisa melihat. Tapi saya minta bantuan ke adik-adik lalu saya mulai iris tuak (sadap lontar). Kebetulan jauh dari rumah jadi tidak diketahui oleh bapak," ungkap dia.

Tak berlangsung lama, aksi itu pun diketahui sang ayah. Meski begitu, sang ayah tidak bisa menghalangi niat Rik hingga saat ini.

"Awal-awal itu memang adik-adik tuntun tapi ketika sudah biasa saya melakukan sendiri," ujarnya.

Baca juga: Perjuangan Bidan Pelosok di Cianjur Terabas Hutan Bantu Persalinan

Rik mengatakan, dia selalu melakukan aktivitas tanpa mengenakan alas kaki dengan tujuan agar bisa merasakan jalan yang ia lalui.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com