Ayah tiga anak itu tinggal di rumah bersama istrinya Yana.
Mereka tinggal di rumah permanen dengan banyak tanaman hias tumbuh subur di pekarangan rumah.
Kerimbunan tanaman di rumah itu menghadirkan suasana asri nan tenang di tengah hiruk pikuk kediaman mereka di daerah Pangkalbalam yang merupakan kawasan pelabuhan.
Baca juga: Pemutilasi Mahasiswa UMY Asal Babel di Sleman Diduga Kenal dengan Korbannya
Daerah itu padat dengan aktivitas lalu-lalang kendaraan yang hendak bongkar muat, maupun kendaraan masyarakat umum.
Menurut Abdullah, Rian yang merupakan kakak sulung Redho, telah berada di Yogyakarta untuk mewakili pihak keluarga.
Mereka sedang menunggu kabar pasti dari kepolisian, termasuk juga soal pemulangan jenazah.
"Sudah kami serahkan pada Rian, kakak sulungnya Redho. Dia yang mengurus di sana," ucap Abdullah.
Baca juga: Mahasiswa UMY Asal Babel Korban Mutilasi di Sleman Dilaporkan Hilang Sejak 11 Juli
Sementara paman korban, Majid mengatakan, kedua orang tua keponakannya itu masih berada di Pangkalpinang karena masih menenangkan diri.
Bahkan ibu Redho masih kerap pingsan sejak menerima kabar anak bungsunya meninggal dengan cara mengenaskan.
"Kondisinya stres karena tekanan yang berat. Jadi biarlah di sini menenangkan diri, karena sudah ada juga keluarga di sana (Yogyakarta)," pungkas Majid.
Penulis: Kontributor Bangka Belitung, Heru Danhur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.