Namun usulan tersebut ditolak keluarga keturunan Pangeran Diponegoro dan Sultan Hamengku Buwono X.
Alasannya karena Pangeran Diponegoro sendiri yang berpesan agar setelah wafat dimakamkan di Kota Makassar.
Selain itu usulan ini dinilai sulit direalisasikan karena ada makam istri dan anak-anaknya yang ada di tempat itu.
Bahkan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak perlu dilakukan.
Sultan beralasan di masyarakat di Makassar menghargai Pangeran Diponegoro sehingga tidak perlu harus dipindahkan ke Yogyakarta.
“Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat. Masyarakat di Makassar juga menjaga saya kira tidak perlu harus diputar (dipindahkan) ke Jogja, masyarakatnya menghargai di sana,” ujar dia.
Baca juga: Kronologi Ipda VM Dilaporkan ke Polda Sumsel, Janjikan Proyek Rp 1,5 Miliar ke Teman SMA
Ipda VM, perwira polisi yang bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Ogan Komering Ulu (OKU) dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan atas dugaan penipuan. P
elapor adalah Yulian Rais (48), teman SMA Ipda VM yang mengaku ditipu hingga mengalami kerugian Rp 225 juta.
Kasus tersebut berawal saat Ipda VM yang berdinas di Humas Polres OKU menjanjikan kepada Yulian proyek jalan sebesar Rp 1,5 miliar pada Januari 2022.
Namun sebelum mendapatkan proyek tersebut ia pun diminta untuk mentransfer uang Rp 225 juta kepada terlapor sebagai tanda jadi.
Karena percaya, Yulian lalu menuruti permintaan Ipda VM dengan mengirimkan uang tersebut.
Hanya saja setelah uang dikirim, proyek yang dijanjikan tersebut tak kunjung ada. Hingga Yulian melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumsel.
"Karena dia ini teman SMA saya sehingga percaya. Saat itu dia bilang ke saya, kamu terima beres saja sambil minta uang Rp 225 juta kepada saya," kata Yulian Rais.
Baca juga: Emil Dardak Minta Kader Demokrat Jatim Putar Ulang Pidato Politik AHY sampai 14 Kali
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menginstruksikan kader dan pengurus Partai Demokrat se-Jatim untuk meresapi nilai-nilai pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disampaikan pada Jumat (14/7/2023) malam.
"Pidato Ketum AHY harus diputar berulang-ulang untuk dimengerti makna dan nilainya. Kita semua harus paham. Minimal diputar 14 kali," katanya usai menyaksikan langsung pidato politik AHY di rumah AHY Jatim di Surabaya, Jumat malam.