Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kerusuhan Pecah di Dogiyai, Papua Tengah...

Kompas.com - 15/07/2023, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

“Pada saat anggota kami hendak merespons penghadangan tersebut, dengan membuka pintu mobil, tiba-tiba dari belakang satu orang OTK melemparkan kapak ke arah mobil yang mengakibatkan kaca pecah dan satu anggota kami mengalami luka di pelipis kiri terkena kampak,” kata Donny dalam keterangan tertulis yang diterima BBC News Indonesia.

Tidak hanya itu, ketujuh OTK tersebut juga sempat melakukan perampasan senjata namun tidak berhasil.

"Akibat dari kejadian tersebut, juga terjadi percobaan perampasan senjata sehingga secara terdesak anggota kami meresponsnya dengan melakukan tembakan untuk membubarkan OTK dan melakukan pengejaran ke arah gunung," tambah Donny.

Serangan lanjutan

Usai serangan tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, sekelompok massa kembali melakukan rangkaian penyerangan lanjutan.

Serangan pertama dilakukan kepada aparat keamanan yang melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan Satgas Damai Cartenz di Kampung Ekimanida, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Kamis (13/07).

“Saat melakukan pengamanan aparat gabungan diserang oleh massa menggunakan panah,” tutur Kabid Humas.

Akibat dari penyerangan tersebut, tiga personel yakni dua personel polisi dan satu TNI terkena panah.

Selain itu, kata Benny, sekelompok massa juga melakukan pembakaran rumah warga.

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Diserang OTK di Dogiyai Papua Tengah, 2 Personel Terluka

Penyerangan kepada aparat keamanan, kata Benny, juga terjadi di Bandara Moanemani saat akan mengevakuasi 3 (tiga) personel terkena panah, pada Jumat (14/07) sekitar pukul 09.15 WIT.

Benny mengatakan, saat helikopter tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani aparat keamanan dengan anak panah dan batu serta melakukan pembakaran terhadap satu rumah warga.

“Heli berhasil take off dari Bandara Moanemani dan membawa para korban untuk dievakuasi ke Nabire,” ungkap Kabid Humas.

Versi lain

Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, kerusuhan di Dogiya terjadi akibat tembakan aparat yang menyebabkan tiga orang warga tewas.

Korban bertama, kata Ones, ditembak pada Kamis yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan, “[Penembakan] dilakukan tanpa alasan yang jelas, akibatnya masyarakat marah,” kata Ones kepada BBC News Indonesia.

Ones mengatakan, korban pertama tengah duduk di pinggir jalan. Kemudian, dua mobil yang berisi aparat keamanan datang dari arah Distrik Idakebo menuju Kota Dogiya.

“Tanpa alasan penyebab, anggota Brimob dari dalam mobil menembak korban di dada kanan. Korban pun langsung tersungur jatuh di tempat dan meninggal,” kata Ones.

“Setelah menembak mati korban, anggota polisi bergegas lari ke Kota Dogiyai. Kejadian ini sedang diperhatikan oleh salah satu anak kecil dari agak jauh. Secara spontan anak ini membunyikan tiang listrik sebagai tanda ada kejadian penembakan. Masyarakat secara spontan mendatangi tempat kejadian. Mayat korban semayamkan di rumahnya Obayo Ugapuga,” kata Ones.

Selain itu, lanjut Ones, terdapat dua korban lain yang ditembak pada Kamis malam di Distrik Idakebo.

Baca juga: Detik-detik OTK Lempar Kapak ke Mobil Satgas Damai Cartenz di Dogiyai

“Kepolisian di papua harus bertanggung jawab atas tiga korban warga sipil,” kata Ones.

Halaman:


Terkini Lainnya

Malpraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malpraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Dibakar Cemburu, Pria di Nunukan Aniaya Istri dengan Benda Keras

Regional
Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Mantan Napi Soemarmo Bakal Maju Pilkada Semarang Lagi, Siap Buktikan Tak Terbukti Korupsi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Petir

Regional
Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Sebar Hoaks Soal Peredaran Beras Plastik di Media Sosial, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com