“Pada saat anggota kami hendak merespons penghadangan tersebut, dengan membuka pintu mobil, tiba-tiba dari belakang satu orang OTK melemparkan kapak ke arah mobil yang mengakibatkan kaca pecah dan satu anggota kami mengalami luka di pelipis kiri terkena kampak,” kata Donny dalam keterangan tertulis yang diterima BBC News Indonesia.
Tidak hanya itu, ketujuh OTK tersebut juga sempat melakukan perampasan senjata namun tidak berhasil.
"Akibat dari kejadian tersebut, juga terjadi percobaan perampasan senjata sehingga secara terdesak anggota kami meresponsnya dengan melakukan tembakan untuk membubarkan OTK dan melakukan pengejaran ke arah gunung," tambah Donny.
Usai serangan tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, sekelompok massa kembali melakukan rangkaian penyerangan lanjutan.
Serangan pertama dilakukan kepada aparat keamanan yang melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan Satgas Damai Cartenz di Kampung Ekimanida, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Kamis (13/07).
“Saat melakukan pengamanan aparat gabungan diserang oleh massa menggunakan panah,” tutur Kabid Humas.
Akibat dari penyerangan tersebut, tiga personel yakni dua personel polisi dan satu TNI terkena panah.
Selain itu, kata Benny, sekelompok massa juga melakukan pembakaran rumah warga.
Baca juga: Satgas Damai Cartenz Diserang OTK di Dogiyai Papua Tengah, 2 Personel Terluka
Penyerangan kepada aparat keamanan, kata Benny, juga terjadi di Bandara Moanemani saat akan mengevakuasi 3 (tiga) personel terkena panah, pada Jumat (14/07) sekitar pukul 09.15 WIT.
Benny mengatakan, saat helikopter tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani aparat keamanan dengan anak panah dan batu serta melakukan pembakaran terhadap satu rumah warga.
“Heli berhasil take off dari Bandara Moanemani dan membawa para korban untuk dievakuasi ke Nabire,” ungkap Kabid Humas.
Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, kerusuhan di Dogiya terjadi akibat tembakan aparat yang menyebabkan tiga orang warga tewas.
Korban bertama, kata Ones, ditembak pada Kamis yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan, “[Penembakan] dilakukan tanpa alasan yang jelas, akibatnya masyarakat marah,” kata Ones kepada BBC News Indonesia.
Ones mengatakan, korban pertama tengah duduk di pinggir jalan. Kemudian, dua mobil yang berisi aparat keamanan datang dari arah Distrik Idakebo menuju Kota Dogiya.
“Tanpa alasan penyebab, anggota Brimob dari dalam mobil menembak korban di dada kanan. Korban pun langsung tersungur jatuh di tempat dan meninggal,” kata Ones.
“Setelah menembak mati korban, anggota polisi bergegas lari ke Kota Dogiyai. Kejadian ini sedang diperhatikan oleh salah satu anak kecil dari agak jauh. Secara spontan anak ini membunyikan tiang listrik sebagai tanda ada kejadian penembakan. Masyarakat secara spontan mendatangi tempat kejadian. Mayat korban semayamkan di rumahnya Obayo Ugapuga,” kata Ones.
Selain itu, lanjut Ones, terdapat dua korban lain yang ditembak pada Kamis malam di Distrik Idakebo.
Baca juga: Detik-detik OTK Lempar Kapak ke Mobil Satgas Damai Cartenz di Dogiyai
“Kepolisian di papua harus bertanggung jawab atas tiga korban warga sipil,” kata Ones.