Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Lansia Perlu Pendampingan Ekstra, PPIH Berharap Jumlah Petugas Haji Ditambah

Kompas.com - 10/07/2023, 21:17 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Tengah (Jateng) berharap adanya penambahan kouta petugas untuk musim haji di tahun mendatang. Hal ini lantaran banyaknya jemaah haji lansia tahun ini. 

Kasi Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi melaporkan dari 86 jemaah yang meninggal. Dari jumlah tersebut, 80 persen atau 71 jemaah merupakan lansia.

Dia mengatakan para lansia tergolong jemaah risiko tinggi (risti) sehingga memerlukan pendampingan esktra dari petugas haji.

Baca juga: Dibeli di Arab Saudi, Emas Imitasi yang Dipakai Jemaah Haji Asal Makassar Harganya Rp 900.000

“Untuk jemaah haji tahun ini rata-rata 30 persen lansia. Sehingga memang ekstra keras. Dan mungkin evaluasi ke depannya petugas akan ditambah, khususnya untuk pendampingan lansia,” kata Gentur lewat sambungan telepon, Senin (10/7/2023).

“Jadi bukan (meminta)  ada kuota untuk pendampingan mahrom tapi lebih kuota petugas pendamping lansia. Kemungkinan seperti itu evaluasi selama proses haji,” imbuhnya.

Di samping itu, ia melaporkan cuaca di Arab Saudi pada musim haji kali ini terbilang sangat panas, bahkan ekstrem. Sehingga perlu antisipasi dan sosialisasi terkait kesehatan di masing-masing kloter.

“Imbauan untuk banyak minum air, meningkatkan stamina, berolahraga, itu ditingkatkan di masing-masing kloter. Jadi petugas kloter di samping membimbing ibadah juga membimbing kesehatan juga,” ujarnya.

Pada musim haji 2023 ini pihaknya telah memberangkatkan 35.270 jemaah haji Jateng dan DIY yang terbagi dalam 99 kloter. Lantaran 86 jemaah meninggal, maka jumlah pada kepulangan berkurang menjadi 35.184 jemaah.

Ia membenarkan selama puncak haji ada beberapa maktab atau kantor haji yang mengalami kendala. Untuk itu pihak Kemenag dan PPIH Arab Saudi langsung bersurat kepada Kementerian Haji Arab Saudi untuk melakukan pembenahan dan evaluasi.

“Harapannya dapat memberi dampak positif di pelaksanaan haji di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Terkait kabar jemaah terlantar di Muzdalifah dan makanan jemaah yang dianggap tidak layak hingga viral di media sosial, dia mengatakan masih dalam tahap penyidikan oleh tim.

“Nanti tahap evaluasi disampaikan ke Kementerian Arab Saudi dan harapannya bisa segera dievaluasi bersama. Sebenarnya (makanan) sudah sesuai standar. untuk menu sudah diatur, batas waktu konsumsi juga sudah disampaikan. Kita masih belum tahu pasti ya, nanti kita tunggu hasil evaluasi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com