Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Pemerintah Perlu Longgarkan Izin PLTS Atap di Perkotaan

Kompas.com - 09/07/2023, 12:38 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

“Misalnya industri tekstil, alfamart, itu kan listriknya banyak. Dia mungkin pelanggan 25 KVa, dia mungkin agak sulit memasang PLTS dengan kapasitas 25 Kva. Karena sekarang dibatasi sekitar 20 persen dari kebutuhan,” tutur dia.

Baca juga: Pemprov Dorong Kesadaran Transisi Energi di Jateng Lewat Desa Mandiri Energi Sekaligus Pengembangan EBT oleh PLN dan Pertamina

Bila mendapat persetujuan PLN untuk memasang PLTS atap, sisa listrik yang dihasilkan pengguna dapat dibeli PLN dengan harga lebih murah dari listrik PLN dengan sistem ekspo impor.

Namun, PLN berharap agar tidak ada ekspor, lantaran listrik mereka masih surplus.

“Ini memang ada regulasi yang terbaru, jumlah itu tergantung kebijakan di daerah masing-masing. Mungkin kalau di daerah yang suplai listrik PLN tidak banyak, misalnya di Sumatera, mungkin PLTS atap bisa lebih dari 20 persen dari jumlah langganan ke PLN. Tapi, saya kira itu tidak berlaku di Jawa,” ujar dia.

Dia mendorong agar masyarakat dibebaskan memasang PLTS atap sampai target EBT naik beberapa persen.

Bila sudah banyak pengguna dan kontribusi pada bauran EBT di Jateng, PLN baru mengatur hal itu.

“Biar orang mau mencoba dulu. Jangan dibatasi 20 persen, tapi misalnya 60 persen. Ini belum apa-apa sudah dibatasi,” ujar dia.

“Pemerintah jangan sampai PLN dirugikan sekali, tapi target EBT juga bisa tercapai. Jadi, bagaimana pemerintah mencari regulasi yang tepat,” ujar dia.

Dengan memasang PLTS atap on grid, masyarakat dapat modal kembali dalam jangka waktu 6-8 tahun.

Baca juga: Rem Blong, Truk Kontainer Tabrak Truk Pengangkut Semen, Jalan Semarang-Salatiga Sempat Macet Parah

Sedangkan untuk off grid atau pakai baterai, sampai 17 tahun. Hal itu tidak menarik masyarakat untuk memasang karena terlalu mahal.

Off grid tidak perlu izin sama sekali ke PLN. On grid harus izin, karena PLTS tidak dapat bekerja kalau tidak terhubung ke PLN. Repotnya di situ,” kata dia.

Hanya dengan Rp 10 juta, masyarakat dapat menghasilkan listrik 1.000 watt dari penggunaan PLTS atap on grid.

“Yang jadi persaingan, sekarang PLTS untuk industri besar enggak perlu modal, pabrik tidak perlu investasi. Banyak yang mau masang dengan harga di bawah PLN. Nanti kalau sudah 15 tahun (pamakaian) PLTS diberikan ke industrinya karena dalam 6-7 tahun sudah balik modal,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com