Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jangan Terpancing Provokasi Rekaman yang Beredar Usai Kerusuhan di Manokwari

Kompas.com - 08/07/2023, 21:41 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Polda Papua Barat meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan rekaman suara yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp, usai kerusuhan antar dua kelompok di Manokwari, Sabtu (8/7/2023).

Adapun suara dalam rekaman tersebut meminta salah satu kelompok untuk bersiap menyerang.

Baca juga: Duduk Perkara Kelompok Massa Saling Serang di Manokwari, 2 Anggota Polisi Luka

Baca juga: Berawal dari Kasus Begal, 2 Kelompok Warga di Manokwari Saling Serang

"Terkait adanya isu yang beredar terjadi serangan susulan dari sekelompok warga, warga tidak boleh terprovokasi," kata Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel T M Silitonga melalui Kabid Humas Polda Kombes Pol Adam Erwindi, saat dikonfirmasi Kompas.com Sabtu (8/7/2023)

"Mari kita percayakan penanganan kasus begal ini kepada Polresta Manokwari," ucapnya

Adam juga mengimbau agar warga tidak melakukan pemalangan jalan.

Sebelumnya diberitakan, dua kelompok saling serang dengan panah di kawasan Sanggeng dan Wosi, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (8/7/2023), sejak pukul 07.00 Wit hingga siang hari.

 

Peristiwa yang berlangsung selama lima jam itu berawal dari pembegalan yang terjadi sekitar pukul 06.00 Wit di Jalan Pahlawan Manokwari.

Keluarga korban tidak terima sehingga melakukan penyerangan terhadap terduga pelaku.

Namun, penyerangan malah memantik konflik antar kelompok.

Dalam peristiwa ini, dua anggota polisi mengalami luka di kepala dan memar di tangan akibat terkena benda tumpul. Selain itu, angkot yang berada di lokasi juga dibakar.

Polisi berhasil melakukan negosiasi dengan kedua kelompok warga.

Kapolresta Manokwari di hadapan massa berjanji akan menangkap para pelaku pembegalan.

Situasi Kota Manokwari saat ini dalam keadaan aman. Namun, aktivitas warga mulai dibatasi sejak pukul 21.00 Wit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com