KOMPAS.com - Bencana longsor akbat hujan deras mengguyur sejumlah kecamatan di Lumajang, Jawa Timur mengakibatkan satu keluarga korban meninggal.
Sepasang suami istri dan bayi empat bulan meninggal tertimpa material longsor di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (7/7/2023).
Keluarga kecil itu beranggotakan Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20), dan Galang Naendra Putra (4 bulan).
Kejadian bermula saat hujan deras mengguyur Kecamatan Pronojiwo sejak Kamis (6/7/2023) malam.
Kapolsek Pronojiwo Iptu Wahono mengatakan, kejadian longsor yang menyebabkan satu keluarga tewas itu terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Baca juga: Kakek, Nenek, dan Cucu Tertimbun Longsor di Karangasem Bali, 1 Tewas, 1 Belum Ditemukan
Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan kebun salak yang ada di atas rumah korban longsor hingga menjebol tembok kamar yang tengah digunakan korban untuk istirahat.
"Hujan deras mulai tengah malam, kejadian longsor itu jam setengah lima pagi," kata Wahono di Lumajang, Jumat.
Longsor juga terjadi di di jalur perbukitan Piket Nol Kilometer 59 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/72023).
Akibatnya, akses utama Malang-Lumajang putus total. Longsor terjadi di tebing setinggi 50 meter. Material longsor menutupi badan jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang dengan ketebalan kurang lebih 3 meter.
Baca juga: Longsor di Pronojiwo Lumajang, Satu Keluarga Tewas Tertimbun
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, longsor diperkirakan terjadi pada pukul 01.00 WIB.
“Diperkirakan terjadi sekitar jam 1 malam. Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi terus-menerus, saat ini jalur akses Lumajang-Malang ditutup total,” kata Patria di Lumajang.
Sementara itu, bagi pengendara yang ingin melalui jalur tersebut diminta untuk menunggu atau putar balik melalui jalur Probolinggo.
Sebab, jalan lain seperti jalur alternatif Curah Kobokan dan jalur Malang-Lumajang via Ranupane juga ditutup total.
Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjang 5 Desa di Pangandaran
“Saya imbau bagi pengguna jalan untuk melewati alternatif lain yaitu melewati Probolinggo. Karena jalur alternatif via Curah Kobokan juga terjadi banjir lahar. Satu-satunya jalan harus memutar lewat Probolinggo,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor : Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.