Dilansir TribunSolo, Krisbiantoro mengungkapkan istri korban sudah mencarinya sejak Senin kemarin (3/7/2023).
Saat itu, dirinya mengaku juga tidak tahu ke mana Arif pergi. "Ndak tahu, istrinya juga nyari," terangnya.
Krisbiantoro menuturkan, dirinya menemukan mobil temannya itu setelah istri korban menghubunginya, memberi tahu bahwa mobilnya ditemukan. Saat itu, Arif ditemukan dalam kondisi mulutnya mengeluarkan darah.
"Tolong lihatkan mobilnya di Indomaret Sorogenen. Habis itu pulang kerja ke sini tak cek tak lihat parkir enggak ada. Di dalam indomaret kacanya buka yang sebelah kiri. Saya lihat. Kok enggak respons. Ada bau gitu," tuturnya.
Baca selengkapnya: Pria Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Jagalan Solo, Terungkap Sudah Sehari Hilang, Dicari Istri dan Temannya
Buntut viralnya kasus uang tabungan murid di Pangandaran, para orangtua murid merasa disalahkan oleh pihak sekolah dasar (SD)
Hal itu terjadi saat acara pelepasan kelas 6 dan kenaikan kelas di SD Negeri 2 Kondangjajar wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Seperti yang disampaikan salah satu orangtua murid, Lia. Anak perempuan Lia, Putri, sempat bersekolah di SD Negeri 2 Kondangjajar dan kini sudah kelas 2 SMP.
"Jadi, kemarin waktu samen itu ada tamu undangan (Korwil pendidikan) yang agak ambek (marah). Karena, katanya gara-gara ada satu orang yang lapor soal uang tabungan, malah jadi viral," ujar Lia dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Senin (3/7/2023) siang.
Menurut Lia saat itu ada yang mengatakan bahwa hal yang tidak baik dari guru diviralkan, tapi saat bagus ditutup-tutupi.
"Tapi, kan, kata orangtua murid, ya wajarlah diviralkan, orang kelakuannya seperti itu," ucapnya.
Mungkin satu orang guru dari luar berbicara seperti itu karena tidak menerima diviralkan dan merasa malu.
"Nah, itu kejadiannya waktu pelepas kelas di SD Negeri 2 Kondangjajar. Karena, awal yang viral itu SD Negeri 2 Kondangjajar," kata Lia.
"Jadi, pada waktu samen itu kayak yang berduka saja, tidak ada guru yang senyum senyum. Kayak seperti yang ambek (marah)," tambah dia.
Baca selengkapnya: Kisruh soal Tabungan Siswa di Pangandaran, Orangtua Murid Disindir Guru yang Tak Terima Kasusnya Diviralkan
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor Rachmawati, Dita Angga Rusiana, David Oliver Purba, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.