Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Murid, SMK Periwatas di Tasikmalaya yang Berdiri Sejak 1974 Tutup

Kompas.com - 04/07/2023, 23:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sekolah menengah kejuruan (SMK) Periwatas di Tasikmalaya yang telah berdiri sejak 1974 terpaksa ditutup.

Alasannya sekolah yang berada di Jalan A Yani, Kota Tasikmalaya, tak memiliki siswa.

Pihak yayasan sendiri memang tak lagi membuka penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023/2024.

"Daripada berspekulasi, lebih baik sudahi saja. Tak lagi menerima siswa. Siswanya banyak ke negeri," kata pengurus harian Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Periwatas, Diana Sari Laksana, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Disdikpora Bentuk Tim Trauma Healing, Tangani Anak Pembakar Sekolah di Temanggung

Selain itu, salah satu staf SMK Periwatas bernama Yayah, menjelaskan, saat ini di SMK Perwitas ada 28 siswa kelas XI dan 12 di kelas XII. Para siswa tersebut rencananya akan dipindahkan ke sekolah lain.

"Iya, sudah ditutup. Tidak menerima lagi siswa baru," kata Yayah, salah seorang staf SMK Periwatas, saat ditemui, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: PPDB Jateng, Sekolah Baru SMA Negeri 9 Solo Sediakan 180 Bangku bagi Peserta Didik

Kondisi tersebut membuat pihak sekolah juga alami masalah keuangan. Sementara itu Kepala Sekolah SMK Periwitas tidak ada di lokasi saat hendak dikonfirmasi.

Baca juga: Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Kembali, Ketua DPRD: Jangan Menabung di Sekolah

Sekilas tentang SMK Periwatas

Yayah menjelaskan, nama Periwatas tak lepas dari sejarah berdirinya sekolah yang sempat jaya di era 80-90an.

Menurutnya, SMK Periwatas itu awalnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Periwatas.

Nama itu tak lepas dari para pendiri sekolah yang tergabung dalam Perikatan Warung-warung Tasikmalaya (Periwatas). 

"Awal berdirinya berasal dari sumbangan dari warung-warung di Tasikmalaya," katanya.

Para pemilik warung mengumpulkan dana untuk mendirikan sekolah tersebut. Setelah dana terkumpul pembangunan dimulai sekitar tahun 1970-an.

Kemudian dibuat yayasan sebagai pengelola sekolah, dengan nama Yayasan Periwatas.

Pada tahun 1974 sekolah mulai berjalan dengan nama SMEA Periwatas. Menurut Yayah, sekolah tersebut sempat jadi favorit pada tahun 80-an hingga 90-an.

Seiring waktu, jumlah siswa terus menurun karena muncul sejumlah sekolah baru dan tren sekolah negeri.

Puncaknya, pada tahun ajaran 2023/2024 tak lagi menerima siswa baru dan terpaksa ditutup. Jumlah siswa terakhir adalah 40 orang.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Tak Kuat Beroperasi Akibat Minimnya Siswa, SMK Berusia 49 Tahun di Kota Tasikmalaya Ini Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com