Berbeda dengan Sirkuit Samota, Sirkuit Selaparang memiliki keistimewaan tersendiri, karena dibuat di atas landasan pacu eks Bandara Selaparang.
"Orang balap di sini diperlukan teknik tinggi karena sirkuitnya datar dan relatif pendek sehingga membutuhkan skill yang beda dengan ketika balap di Samota yang konturnya terbentuk secara alami," sebut Ridwansyah.
Baca juga: Tiba di Sumbawa, Pebalap MXGP Alberto Forato: Senang Bisa Kembali Lagi
Keberadaan balapan MXGP Selaparang juga menyedot antusiasme masyarakat yang tinggal di sekitar sirkuit.
Masyarakat yang tidak kebagian tiket, menonton dari pagar-pagar pembatas yang ada di sekitar lintasan balap.
Ridwansyah mengatakan, pihaknya sengaja tidak menutup seluruh pagar agar masyarakat yang tinggal di sekitar sirkuit bisa ikut menikmati.
"Jadi sengaja kami tidak tutup pagar ini supaya masyarakat sekitar sirkuit benar-benar menikmati," Kata Ridwansyah.
Baca juga: Oknum Polisi Sumbawa Barat Diduga Menembak Kaki Warga, Polda NTB Selidiki
Pemprov NTB sebagai tuan rumah juga tidak membatasi jumlah UMKM yang menggelar dagangannya di bazar di sekitar lintasan MXGP.
"Termasuk juga UMKM tidak ada kami batasi. Kami buka pintu selebar lebarnya untuk masyarakat terutama UMKM yang ada di kota Mataram untuk ikut merasakan," Kata Ridwansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.