Warga Pangandaran, Jabar, Cecep Suhendra, langsung keluar rumah begitu merasakan getaran gempa. Ia mengatakan, getaran gempa sangat terasa.
"Lininya (gempa) sangat terasa. Saya juga sama istri langsung keluar rumah karena takut ada tembok yang jatuh," bebernya, dilansir dari Tribun Jabar.
Cecep menuturkan, ia dan tetangga memilih berada di luar rumah untuk sementara waktu karena khawatir ada gempa susulan.
"Kita takut ada gempa susulan, mending diam dulu di depan rumah," sebutnya.
Baca juga: Gempa M 6,6 Bantul Terasa hingga Nganjuk, Warga Berhamburan
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pukul 19.57 WIB ini berpusat di laut dan berkedalaman 25 kilometer.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, sejumlah daerah merasakan getaran gempa dengan skala intensitas berbeda.
Di Jatim, sejumlah daerah, seperti Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Ponorogo, Pacitan merasakan getaran dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).
Adapun beberapa daerah di Jateng dan DIY, seperti Kabupaten Klaten, Wonogiri, dan Kulon Progo merasakan getaran dengan skala intensitas III-IV. Sedangkan, di Kebumen, getaran tercatat di skala intensitas IV.
Baca juga: Update Gempa Bantul, Dampak Kerusakan Bertambah dari 19 Titik Menjadi 33 Titik
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa M 6,4 ini merupakan jenis gempa bumi menengah.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," paparnya dalam siaran pers, dilansir dari Antara.
Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengungkapkan, gempa bumi M 6,4 ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa Bantul, Sejumlah Rumah di Kebumen dan Banyumas Rusak
BMKG mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Daryono menyampaikan, BMKG juga mengimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Bantul, Plafon Auditorium Taman Budaya Gunungkidul Ambrol
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi; Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo; Kontributor Nganjuk, Usman Hadi | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Andi Hartik), Antara
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Kota Tasik Rasakan Goyangan Gempa Bumi yang Terjadi di Yogyakarta, Durasinya Lama; dan Guncangan Gempa Bumi Yogyakarta Sangat Terasa di Pangandaran, Cecep Langsung Keluar Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.