Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tersangka Kasus Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Bisa Bertambah | Panji Gumilang Sebut MUI Penghasut

Kompas.com - 27/06/2023, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dalam kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tersangka mungkin bisa bertambah.

Saat ini, polisi sudah menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni R (57), ayah yang melakukan hubungan inses dengan anaknya, E (26).

Adapun E kini berstatus sebagai saksi korban.

Berita lainnya, Panji Gumilang, pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, mengeluarkan pernyataan keras terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Panji melontarkan pernyataan itu tak lama setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengadakan konferensi pers bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sabtu (24/6/2023) malam.

Salah satu pernyataannya, ia menyebut MUI sebagai penghasut karena sudah memvonis sebelum bertabayun.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (26/6/2023).

1. Polisi dalami peran sosok guru spiritual

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi di lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023).FADLAN MUKHTAR ZAIN Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi di lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023).

Sosok yang disebut sebagai guru spiritual R diduga terlibat dalam kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses di Kabupaten Banyumas.

Untuk diketahui, R dalam kesehariannya dikenal sebagai dukun. Ia mempunyai guru spiritual. R mengaku melakukan perbuatan itu atas arahan sang guru.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, tersangka dalam kasus ini kemungkinan bisa bertambah.

"Tersangka bisa lebih dari satu," ujarnya, Senin.

Polisi kini sedang mendalami peran guru spiritual R. Selain itu, polisi juga masih meminta keterangan terhadap E.

Baca selengkapnya: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Polisi: Tersangka Bisa Lebih dari Satu

2. Pernyataan keras Panji Gumilang terhadap MUI


Panji Gumilang mengeluarkan pernyataan keras terhadap MUI. Pernyataan tersebut disiarkan lewat saluran YouTube Al Zaytun, @AlZaytunOfficial, Senin.

Pemimpin Ponpes Al Zaytun ini menyoroti soal vonis sesat yang dikeluarkan MUI terhadap Al Zaytun.

"Majelis ulama telah memvonis (Al Zaytun sesat) sebelum tabayyun. Setelah memvonis, baru lakukan tabayyun. Ini justru keluar dari akhlak Islam dan itu bukan kelakuan umat Islam. Umat Islam itu tabayyun dahulu baru mengatakan sesuatu," ucapnya.

Dia juga membantah bahwa Al Zaytun terlibat organisasi terlarang, yaitu Negara Islam Indonesia (NII). Panji menuturkan, pemimpinnya sudah menginstruksikan kepada para pengikut agar kembali ke NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD 1945.

"Kembalikan semua ke Pancasila. Jangan ke Majelis Ulama, penghasut, ciri-ciri penghasut menghukum baru tabayyun," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Panji Gumilang Sebut MUI Penghasut: Menghukum Baru Tabayun

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com