Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunukan Rawan TPPO, Kapolda Kaltara dan Bareskrim Polri Lakukan Pencegahan di Pelabuhan Tunon Taka

Kompas.com - 23/06/2023, 15:09 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepala Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Aditya Jaya, bersama Bareskrim Polri yang bertanggung jawab atas kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), melakukan pemeriksaan dan pengecekan identitas penumpang kapal laut, di Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan.

Nunukan merupakan tujuan akhir dari kapal kapal laut yang berlayar dari Sulawesi maupun wilayah Indonesia Timur dan memiliki kerawanan terjadinya TPPO.

"Nunukan dan Pulau Sebatik merupakan daerah pulau terluar. Keduanya berbatasan langsung baik laut maupun darat dengan wilayah Sabah, Malaysia. Banyak sungai yang menjadi jalur tikus menjadi tantangan tersendiri bagi Polisi, dan inilah yang kita antisipasi,"ujar Daniel, ditemui di Pelabuhan Tunon Taka, saat melakukan pengecekan langsung identitas para penumpang yang baru turun dari KM Pantokrator rute Sulsel - Nunukan, Jumat (23/6/2023) siang.

Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Kian Tinggi, Pemkab Nunukan Tetapkan Status Tanggap Darurat

Daniel menuturkan, Nunukan sebagai wilayah perlintasan, menjadi pulau yang harus diwaspadai dalam kerawanan TPPO.

Dari wilayah ini, banyak didapati adanya calon TKI unprosedural yang diseberangkan oleh calo/tekong ke wilayah Malaysia melalui jalur jalur tikus sepanjang perbatasan negara.

Menurut Daniel, pencegahan atas potensi Pekerja Migran yang unprosedural dan rawan eksploitasi di negeri orang, juga mengacu pada amanah Presiden RI dan Kapolri.

"Kita lakukan upaya preventif sebagai pencegahan, supaya masyarakat betul betul terjaga. Dan bukan menjadi bagian dari TKI yang keluar tanpa dokumen jelas. Kalau dokumen jelas, tentu ada jaminan dari pemerintah,"tegasnya.

Baca juga: PPDB Nunukan, Orangtua Calon Murid Diimbau Tidak Palsukan Alamat Rumah dan Buat KK Baru demi Masuk Sekolah Favorit

Kerawanan TPPO di Kabupaten Nunukan, lanjut Daniel, sudah dibuktikan dengan operasi Satgas TPPO yang dipimpin langsung Wakabareskrim Polri, Irjen Pol Asep Edy Suheri, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Satgas TPPO, berhasil menyelamatkan 123 orang diduga korban TPPO, dan mengamankan 8 tersangka.

"Secara data, ada 16 laporan polisi dan 7 DPO," tambahnya.

Untuk antisipasi dan meminimalisir potensi TPPO melalui Nunukan, Daniel menegaskan, bahwa pihaknya akan intens melakukan upaya prefentif.

Salah satunya, adalah dengan memeriksa secara intens bagi warga dengan KTP di luar Kaltara, setiap kali kedatangan kapal laut di Pelabuhan Tunon Taka.

Sedangkan bagi KTP Kaltara, meski melewati pemeriksaan, tentu tidak seintensif warga luar Kaltara.

"Tindakan preventif seperti pemeriksaan KTP ini, untuk mencegah keberangkatan CTKI illegal dan mengamankan mereka dari potensi TPPO,"tegasnya.

Selain itu, upaya preentif juga menjadi penting. Polisi akan mensosialisasikan sebab akibat bekerja illegal di luar negeri.

"Diharap ada daya tangkal dari masyarakat, sehingga menjadi pelapis dari upaya polisi dalam menegakkan hukum,"kata Daniel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com