Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Candi Borobudur, Kaisar Naruhito Mendengar Cerita soal Air dan "Happy Buddha"

Kompas.com - 22/06/2023, 16:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023). Mengenakan kemeja batik motif truntum, pemimpin Negeri Matahari Terbit itu tiba sekitar pukul 08.12 WIB bersama rombongan, termasuk awak media asal Jepang. 

Dia juga tampak sudah memakai sandal Upanat yakni alas kaki khusus yang digunakan saat naik ke zona 1 monumen Candi Borobudur. Sejumlah pejabat dan jajaran direksi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta Museum Cagar Budaya (MCB) Borobudur, turut menyambut kedatang Kaisar Naruhito.

Kaisar Jepang ke-126 itu naik ke zona I Candi Borobudur bersama anggota rombongan yang telah ditentukan, termasuk salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Awak media lokal hanya diperkenankan mengabadikan momentum tersebut di area pelataran Candi Borobudur. 

Baca juga: Dampingi Kaisar Naruhito Naik Candi Borobudur, Ganjar: Beliau Sangat Senang

Kaisar Naruhito didampingi oleh pemandu khusus, yakni Staf Edukator MCB Borobudur Mura Aristina, yang menjelaskan segala hal tentang Candi Borobudur.

Kaisar Jepang berada di atas monumen cagar budaya dunia itu selama kurang lebih 40 menit. Selama kunjungan kenegaraan itu, kunjungan wisataan reguler ditutup sementara. 

Usai mendampingi, Mura Aristina menceritakan betapa terkesannya Kaisar Naruhito terhadap Candi Borobudur peninggalan Raja Samaratungga Dinasti Syailendra itu. Terutama tentang air di Candi Borobudur mengingat Kaisar Naruhito memiliki latar pendidikan dan concern terhadap air.

"Karena beliau S2 dan S3 tentang air, maka saya di sini lebih mengedepankan air, selain juga pelestarian. Jadi semua urusan tentang air, kenapa candi dibangun di sini karena letaknya dekat sungai, pertemuan sungai Progo dan Elo untuk mengambil batunya," kata Mura.

Mura melanjutkan, batu-batu dari sungai itu diambil dengan cara "dikerek" (dikatrol) untuk membangun candi. Peristiwa itu pula yang menjadi sejarah adanya Kampung Kerekan Borobudur. 

Kepada Kaisar Naruhito, Mura menarasikan kisah bagaimana peran danau purba menjaga kelembaban Candi Borobudur. Ada bukit di dalam candi yang tidak boleh kering namun juga tidak boleh terlalu basah karena rawan longsor.

"Dua juta batu Candi Borobudur dibangun di atas bukit maka kalau air masuk maka "selesai", karena di dalam ini ada bukit. Maka tadi saya jelaskan namanya Brajalepa, bangun rumah "dilepo-lepo" itu waterproof. Artinya air hujan jangan sampai masuk ke dalam. (lapisan waterprooff) terdiri dari adonan tanah liat, batu kapur dan air," jelas Mura.

Kemudian, Mura menjelaskan kepada Kiasar Naruhito tentang "Happy Buddha". Cerita tentang alasan wisatawan dahulu berlomba-lomba ingin memegang patung di area dalam stupa Candi Borobudur. 

Disampaikan Mura, memegang patung stupa Candi Borobudur akan menjadi kaya dan cita-cita terkabul adalah mitos belaka. Cerita ini berawal dari akal-akalan pegawai pemerintah kolonial Belanda 80 tahun silam, yang ingin gaji tambahan dengan cara membuat mitos tersebut kepada pengunjung Candi Borobudur.

Baca juga: Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Kaisar Jepang Disambut Tarian Ciptaan Sultan Hamengku Buwono I

Jika tangan pengunjung pendek maka harus melemparkan koin ke dalam stupa. Koin-koin itu lalu diambil oleh pegawai Candi Borobudur memakai sapu lidi yang sudah dilapisi getah nangka.

"Saya jelaskan kepada beliau, karena pariwisata kita yang berkelanjutan, prinsip pada pelestarian, jangan sampai pariwisata ramai tapi candi rusak nanti tidak bisa dikunjungi lagi. Semoga ini bisa disampaikan ke masyarakat Jepang. Datang boleh tapi lupakan mitos," tandas Mura.

Secara umum, kata Mura, Kaisar Naruhito sangat kagum dengan kisah-kisah dan filosofi Candi Borobudur. Hal itu terlihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh Sang Kaisar. Kaisar menyusuri lorong 1 lantai 3, berlanjut naik ke lantai 8 dan 9. 

Halaman:


Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com