Salin Artikel

Kunjungi Candi Borobudur, Kaisar Naruhito Mendengar Cerita soal Air dan "Happy Buddha"

Dia juga tampak sudah memakai sandal Upanat yakni alas kaki khusus yang digunakan saat naik ke zona 1 monumen Candi Borobudur. Sejumlah pejabat dan jajaran direksi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta Museum Cagar Budaya (MCB) Borobudur, turut menyambut kedatang Kaisar Naruhito.

Kaisar Jepang ke-126 itu naik ke zona I Candi Borobudur bersama anggota rombongan yang telah ditentukan, termasuk salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Awak media lokal hanya diperkenankan mengabadikan momentum tersebut di area pelataran Candi Borobudur. 

Kaisar Naruhito didampingi oleh pemandu khusus, yakni Staf Edukator MCB Borobudur Mura Aristina, yang menjelaskan segala hal tentang Candi Borobudur.

Kaisar Jepang berada di atas monumen cagar budaya dunia itu selama kurang lebih 40 menit. Selama kunjungan kenegaraan itu, kunjungan wisataan reguler ditutup sementara. 

Usai mendampingi, Mura Aristina menceritakan betapa terkesannya Kaisar Naruhito terhadap Candi Borobudur peninggalan Raja Samaratungga Dinasti Syailendra itu. Terutama tentang air di Candi Borobudur mengingat Kaisar Naruhito memiliki latar pendidikan dan concern terhadap air.

"Karena beliau S2 dan S3 tentang air, maka saya di sini lebih mengedepankan air, selain juga pelestarian. Jadi semua urusan tentang air, kenapa candi dibangun di sini karena letaknya dekat sungai, pertemuan sungai Progo dan Elo untuk mengambil batunya," kata Mura.

Mura melanjutkan, batu-batu dari sungai itu diambil dengan cara "dikerek" (dikatrol) untuk membangun candi. Peristiwa itu pula yang menjadi sejarah adanya Kampung Kerekan Borobudur. 

"Dua juta batu Candi Borobudur dibangun di atas bukit maka kalau air masuk maka "selesai", karena di dalam ini ada bukit. Maka tadi saya jelaskan namanya Brajalepa, bangun rumah "dilepo-lepo" itu waterproof. Artinya air hujan jangan sampai masuk ke dalam. (lapisan waterprooff) terdiri dari adonan tanah liat, batu kapur dan air," jelas Mura.

Kemudian, Mura menjelaskan kepada Kiasar Naruhito tentang "Happy Buddha". Cerita tentang alasan wisatawan dahulu berlomba-lomba ingin memegang patung di area dalam stupa Candi Borobudur. 

Disampaikan Mura, memegang patung stupa Candi Borobudur akan menjadi kaya dan cita-cita terkabul adalah mitos belaka. Cerita ini berawal dari akal-akalan pegawai pemerintah kolonial Belanda 80 tahun silam, yang ingin gaji tambahan dengan cara membuat mitos tersebut kepada pengunjung Candi Borobudur.

Jika tangan pengunjung pendek maka harus melemparkan koin ke dalam stupa. Koin-koin itu lalu diambil oleh pegawai Candi Borobudur memakai sapu lidi yang sudah dilapisi getah nangka.

"Saya jelaskan kepada beliau, karena pariwisata kita yang berkelanjutan, prinsip pada pelestarian, jangan sampai pariwisata ramai tapi candi rusak nanti tidak bisa dikunjungi lagi. Semoga ini bisa disampaikan ke masyarakat Jepang. Datang boleh tapi lupakan mitos," tandas Mura.

Secara umum, kata Mura, Kaisar Naruhito sangat kagum dengan kisah-kisah dan filosofi Candi Borobudur. Hal itu terlihat dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh Sang Kaisar. Kaisar menyusuri lorong 1 lantai 3, berlanjut naik ke lantai 8 dan 9. 

Kaisar Naruhito juga memotret menggunakan ponsel pribadi di beberapa titik. Di antaranya di relief tentang Sidharta Gautama berpamitan kepada orangtuanya untuk meninggalkan istana di relief Lalitavistara nomor 1, Sidharta Gautama mencukur rambut di relief nomer 66 dan relief tentang istri petani, Sujata, memberikan bubur sumsum kepada Sidharta Gautama.

"Paling tertarik tentang bagaimana Jaladuara dia turun tapi tidak masuk ke dalam struktur, hanya bergerak saja. Jala itu jalur, duara itu air, artinya jalur air atau talang air. Dasarnya memang beliau ilmuan air jadi saya lebih banyak cerita tentang air," ungkapnya.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Febrina Intan mengatakan, pihaknya melakukan berbagai persiapan guna memberikan layanan terbaik bagi kunjungan Kaisar Naruhito.

“Sejak awal kami berkoordinasi secara intens dengan Kedubes Jepang, mengawal setiap proses persiapan hingga pelaksanaan kunjungan," katanya.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang mempersiapkan kedatangan Kaisar Jepang ke Candi Borobudur. 

"Terimakasih kepada jajaran TNI Polri serta para stakeholders atas kerjasama baiknya, sehingga layanan kunjungan Kaisar Jepang ke Candi Borobudur dapat terlaksana dengan baik. Mengingat ini adalah kunjungan tamu kenegaraan, tentunya kami berupaya memberikan excellent service kepada Kaisar Jepang dari berbagai aspek,” kata Febrina.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/22/162619778/kunjungi-candi-borobudur-kaisar-naruhito-mendengar-cerita-soal-air-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke