Namun, hal itu tidaklah mudah karena lahan yang terbakar semak belukar tanah gambut yang bisa cepat meluas.
Kendala pemadaman adalah tebalnya asap dari lahan yang terbakar. Selain itu, minimnya sumber air untuk memadamkan juga menyulitkan petugas.
"Kendala di lapangan cuaca sangat panas dan asap cukup pekat. Selain itu, kami harus menerobos semak belukar untuk mencapai titik api berjalan kaki sejauh satu kilometer. Beruntung sumber air tersedia di lokasi sehingga memudahkan penyiraman api," akui Nursyafniati.
Sementara itu, luas lahan yang terbakar, kata dia, diperkirakan sekitar 2 hektar. Setelah digempur selama lima hari, api karhutla dapat dikendalikan.
"Kami bersama tim gabungan bergerak cepat memadamkan api, agar tidak menimbulkan asap ke permukiman penduduk," kata Nursyafniati.
Sebegai informasi, semenjak musim kemarau beberapa waktu belakangan ini, karhutla cukup marak terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
Dari catatan Kompas.com, saat ini karhutla terdapat di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.