Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Korban Penipuan Umrah di Purworejo, Bertahun-tahun Menabung lalu Lenyap dalam Sekejap

Kompas.com - 15/06/2023, 15:10 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Korban penipuan umrah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengaku telah menabung bertahun-tahun tapi lenyap dalam sekejap.

Hal itu dialami Suyetno Ibrahim, warga Desa Pucangagung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Uang yang ditabung selama kurang lebih lima tahun itu lenyap usai ditipu oleh calo umrah.

"Dari tabungan lama mas. Kadang pinjem sana pinjem sini untuk pelunasan," kata Suyetno pada Kamis (15/6/2023).

Suyetno menjelaskan, untuk melakukan pelunasan tersebut, pihaknya sudah mencicil sebanyak tiga kali.

Baca juga: Korban Penipuan Umrah: Saya Nangis Terus, yang Bayarin Anak Saya Hasil Kerja Buruh di Jakarta

Selain dirinya, Suyetno mengatakan istri dan kakak iparnya juga berencananya umrah dengan menggunakan calo tersebut.

"Yang sudah lunas itu saya dan kakak ipar. Sedangkan istri diutangi dulu sama salah satu tokoh masyarakat di sini. Kalau kakak ipar saya sudah lunas langsung transfer ke pelaku," kata Suyetno.

Suyetno mengungkapkan, cerita tak kalah pilunya juga dialami oleh kakak iparnya. Bagaimana tidak, uang pendaftaran umrah tersebut diambil dari tabungan ongkos naik haji (ONH) di salah satu perbankan.

"Kakak ipar saya itu uang tabungan ONH yang ditarik malah. Beliaunya sudah daftar haji, tapi karena usianya sudah lansia ditarik dan rencananya akan umrah bareng. Usianya sudah 75 tahun," kata Suyetno.

Menurutnya, setelah membayar uang muka sebesar Rp 6,5 juta, semua peserta ditelepon oleh pelaku. Para korban ini diminta untuk segera melunasi kekurangan pendaftaran.

Suyetno dan keluarganya berharap, uang pendaftaran tersebut bisa dikembalikan oleh pelaku. Hal ini mengingat para korban banyak yang sudah lanjut usia dan berkeinginan pergi ke tanah suci.

"Ya semua berharap uang kita bisa kembali. Kalaupun tidak, pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.

Sementara itu, kuasa hukum Suyetno dari LBH Ansor Purworejo, Muhajir berharap, kliennya yang merupakan seorang petani tersebut bisa mendapatkan haknya kembali. Aset milik pelaku diharapkan dapat disita untuk mengembalikan uang kliennya tersebut.

Muhajir menyebut, korban penipuan umrah di Kabupaten Purworejo mencapai 31 orang. Total kerugian dari penipuan tersebut mencapai lebih dari Rp 1 Miliar.

"Kita berharap nanti aset milik pelaku dapat disita untuk mengembalikan kerugian dari para calon jemaah," katanya.

Muhajir mengatakan, kliennya sudah minta untuk didampingi membuat aduan penipuan umrah ini sejak tanggal 31 Maret 2023. Pihaknya juga sudah berupaya bernegosiasi dengan para pelaku. Meski demikian, pelaku tidak merespons ajakan damai dan pengembalian uang korban.

Baca juga: 31 Orang Asal Purworejo Gagal Berangkat Umrah karena Uangnya Digunakan Main Kripto oleh Marketing

Halaman:


Terkini Lainnya

Mengenal Gunung Sindoro yang Letusannya Pernah Hilangkan Sebuah Kota

Mengenal Gunung Sindoro yang Letusannya Pernah Hilangkan Sebuah Kota

Regional
Komedi Putar Roboh di Lampung, Baut Tiang Penyangga Ternyata Sudah Berkarat

Komedi Putar Roboh di Lampung, Baut Tiang Penyangga Ternyata Sudah Berkarat

Regional
Kasus Karyawan Koperasi di Lombok Dibunuh Pimpinannya, Jasad Korban Digantung agar Dikira Bunuh Diri

Kasus Karyawan Koperasi di Lombok Dibunuh Pimpinannya, Jasad Korban Digantung agar Dikira Bunuh Diri

Regional
Jelang Idul Adha, Belasan Domba di Bantul Yogyakarta Hilang

Jelang Idul Adha, Belasan Domba di Bantul Yogyakarta Hilang

Regional
Gunung Ibu Kembali Alami Erupsi, Sejumlah Desa Dilanda Hujan Abu

Gunung Ibu Kembali Alami Erupsi, Sejumlah Desa Dilanda Hujan Abu

Regional
Sederet Fakta Terbaru Kasus Kecelakaan Bus 'Study Tour' di Subang

Sederet Fakta Terbaru Kasus Kecelakaan Bus "Study Tour" di Subang

Regional
Mantan Ajudan Ganjar Kembalikan Formulir Cawagub Tegal ke PDI-P, Ingin Perjuangkan Tanah Kelahiran

Mantan Ajudan Ganjar Kembalikan Formulir Cawagub Tegal ke PDI-P, Ingin Perjuangkan Tanah Kelahiran

Regional
Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Ini Tips Menghindari Penipuan Modus QRIS Palsu

Regional
Dinilai Membahayakan, Satu Bangunan di Padang Dibongkar

Dinilai Membahayakan, Satu Bangunan di Padang Dibongkar

Regional
Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong

Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong

Regional
Sakit Saat di Bandara Hasanuddin, Keberangkatan Satu Calon Jemaah Haji Asal Polman Ditunda

Sakit Saat di Bandara Hasanuddin, Keberangkatan Satu Calon Jemaah Haji Asal Polman Ditunda

Regional
Ijtima Ulama di Bangka, Wapres Tekankan 4 Manhaj Atasi Masalah Bangsa

Ijtima Ulama di Bangka, Wapres Tekankan 4 Manhaj Atasi Masalah Bangsa

Regional
Mengintip 'Solo Investment And Public Service Expo 2024', Urus Dokumen Sambil Belanja di Mal Paragon

Mengintip "Solo Investment And Public Service Expo 2024", Urus Dokumen Sambil Belanja di Mal Paragon

Regional
Diduga Selewengkan Dana Bantuan Parpol Rp 89 Juta, Ini Kata PSI Solo

Diduga Selewengkan Dana Bantuan Parpol Rp 89 Juta, Ini Kata PSI Solo

Regional
Kakek di Kalsel Cabuli Cucunya, Tepergok Ibu Korban dan Langsung Diusir

Kakek di Kalsel Cabuli Cucunya, Tepergok Ibu Korban dan Langsung Diusir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com