Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Warganya ke Polisi, Bupati Toraja Utara: Saya Dipermalukan dan Diancam

Kompas.com - 15/06/2023, 11:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang (Ombas) melaporkan warganya yang bernama Steve Raru (55) ke polisi atas dugaan pengancaman dan dipermalukan di depan umum.

Steve Raru diketahui sebagai anggota Forum Peduli Toraja.

Peristiwa tersebut berawal saat Yohanis berdiri di halaman kanto bupati pada Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 07.30 Wita.

Tak lama, mobil yang dikendarai Steve melintas dan mengeluarkan kepala tangan. Selain itu Steve berteriak dan mengajak Bupati mencari tempat untuk duel.

"Jadi waktu Stev selesai antar istrinya kerja ke Marante, dia mengepalkan tangan kepada saya dari dalam mobil," terang Yohanis saat ditemui di Polres Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa.

Baca juga: Bupati Toraja Utara Polisikan Warganya, Begini Sebabnya...

“Saya kaget dan bilang kenapa? Lalu Steve keluar dari mobilnya, kemudian jalan menghampiri saya dan mengatakan awas kamu, lalu berteriak-teriak berulang-ulang. Kemudian mengancam saya dengan mengatakan eee Bassang saya tunggu di luar, kau tentukan di mana kita ketemu,” ujar Yohanis.

Yohanis mengaku langsung melaporkan hal tersebut lantaran dirinya merasa diancam dan dipermalukan di depan umum.

Ia sendiri mengaku tak tahu alasan Steven melakukan hal tersebut.

"Intinya saya dipermalukan dan diancam ketemu di luar. Saya sebagai warga negara berhak melapor juga," kata dia.

Sementara itu seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya menyebutkan keduanya nyaris baku hantam.

"Saya tadi lihat pak Ombas dan pak Stev sempat bertengkar sampai nyaris baku pukul," ujar saksi mata tersebut.

Baca juga: Balita Korban Jembatan Gantung Putus di Toraja Utara Ditemukan Meninggal

Saat tiba di Mapolres Toraja Utara, Yohanis langsung dimintai keterangan oleh petugas kepolisian. Ketua Golkar Toraja Utara ini diperiksa hampir 2 jam lebih, mulai dari jam 09.00 hingga jam 11.00.

Bukan mengepalkan tangan, tapi turunkan penghalang cahaya

Steve Raru yang ditemui sejumlah awak media menjaslaskan bahwa saat itu dirinya bukan mengepalkan tangan untuk menantang bupati, melainkan menurunkan penghalang cahaya.

“Sebenarnya waktu itu kan pagi-pagi kebetulan cerah matahari, jadi saya angkat tangan. Saya turunkan penghalang matahari, cuma kebetulan saya punya kaca juga sedikit terbuka saya turunkan. Lalu saya angkat nah ternyata ada pak Bupati di sebelah kanan, saya tidak lihat pak bupati,” tutur Steve saat ditemui di kediamannya.

“Tiba-tiba ada suara dari belakang bilang wee apa itu, saya hapal ini suara, suara pak bupati pak Yohanis Bassang, saya langsung rem mobil. Saya turun saya lihat wahh pak bupati betul, saya langsung jalan mendekatinya sekitar 2 meter jaraknya,” imbuh Steve.

Baca juga: Jembatan Gantung di Toraja Utara Putus, 9 Warga Jatuh ke Sungai, 1 Ditemukan Tewas

Steve melanjutkan bahwa sekitar 2 meter jaraknya dengan bupati, dia bertanya dengan mengatakan ada apa, namun Bupati Toraja Utara Yohanis mengeluarkan bahasa daerah Toraja.

“Bahasanya begini, Musanga raka tae kutiro mubenna pejagguru (Kamu kira saya tidak lihat kamu kepalkan tangan). Langsung saya bilang saya hanya tutup kaca mobl saya dengan penghalang matahari pak Bupati. Dia katakan lagi mubenna pejagguru, langsung saya bilang begini Pak Bassang jangan cari masalah dengan saya di sini bukan tempatnya. Di situlah terjadi cekcok. Saya tetap bilang bahwa saya tidak pernah beri bapak pejagguru tiba-tiba datang PNS memisahkan saya,” jelas Steve.

Setelah menaiki mobilnya, Steve mengaku sempat melontarkan kata-kata membela diri.

"Saya dari mobil bilang, walaupun saya masyarakat tetapi jangan pak bupati mau seenaknya kepada saya. Saya juga bilang jangan cari masalah dengan saya pak," beber Steve.

Terkait laporan Yohanis Bassang ke polisi, Steve mengaku siap melakukan klarifikasi.

Baca juga: Aksi Unjuk Rasa KNPI Toraja Utara Berlangsung Ricuh, Massa Saling Lempar dan Kejar Satpol PP

"Intinya yang saya mau sampaikan kepada awak media adalah, saya tidak mengancam bupati dan lain sebagainya. Terkait laporan, saya siap klarifikasi jika nantinya ada pemanggilan di Polres Toraja Utara," ujarnya lagi.

"Intinya, saya hormati beliau sebagai kepala pemerintahan, tapi jangan juga seenaknya perlakukan saya seperti ini," pungkas Steve Raru.

Sementara itu Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda membenarkan adanya laporan bupati ke Polres Toraja Utara.

Namun, dirinya belum bisa menyimpulkan sebab masih akan melakukan gelar perkara.

“Sebagai Polri tetap profesional menerima laporan, kemudian mengambil keterangan dari beliau dan saksi-saksi. Selanjutnya kami akan melakukan gelar perkara untuk mengetahui tindak pidananya nanti,” terang Zulanda.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Amran Amir | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com