JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten Bengkayang adalah satu daerah di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
Layaknya wilayah perbatasan lain di Indonesia, Bengkayang juga memiliki sejumlah tantangan fundamental yang harus segera dibenahi agar potensi di wilayah tersebut dapat tereksplor secara maksimal.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi Bengkayang sebagai wilayah perbatasan adalah terkait banyaknya jalur lintas perbatasan yang ilegal.
“Infrasturktur belum baik. Lalu, di sini ada 33 jalan tikus yang digunakan secara ilegal, terutama untuk peredaran narkoba. Ini sudah kami coba koordinasikan ke pusat karena kan menyangkut kedaulatan negara dan mencegah terjadinya banyak ilegal,” ujar Sebastianus saat bertandang ke Kompas.com, pada Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Siap Dipindahkan ke IKN 2024, Hunian Apartemen 16.990 ASN Baru Mulai Dibangun
Sebastianus menambahkan, usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang dalam menutup jalur ilegal yang ada di wilayah tersebut mendapat respons positif dari pemerintah pusat.
Utamanya, dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, pemerintah langsung bergerak cepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan menutup sejumlah jalur ilegal dan membangun pos lintas batas negara (PLBN).
“Border itu (PLBN) tinggal kami resmikan saja. Ini jadi hal baik karena keberadaan PLBN dapat membawa dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. Masyarakat tak lagi jadi penonton karena jadi bagian dari arus ekonomi dan perdagangan. PLBN juga jadi gerbang mereka yang ingin masuk ke Indonesia, Jadi, besar sekali potensi ekonominya,” ujar dia.
Untuk semakin meningkatkan potensi tersebut, lanjut Sebastianus, Pemkab Bengkayang juga bergerak cepat dengan membangun dan memperbaiki sejumlah infrastruktur, terutama terkait jalan.
Sebastianus menuturkan bahwa program perbaikan jalan merupakan salah satu program utama dalam masa pemerintahannya agar aktivitas distribusi bisa semakin lancar.
“Pada masa pemerintahan saya ini, kami baru menyelesaikan sekitar 60 persen perbaikan jalan dari target yang telah ditetapkan. Kami membangun jalan di sekitar pusat pertanian dan perkebunan agar pendistribusiannya lebih efektif. Sebab, sektor tersebut berperan penting pada perekonomian Bengkayang. Selain jalan, kami juga fokus pada infrastruktur pendidikan dan kesehatan,” kata Sebastianus.
Baca juga: Lahannya Dihargai Murah, Warga IKN Tempuh Jalur Pengadilan, Berharap Dapat Ganti Untung
Tak hanya itu, keseriusan Sebastianus dalam membangun Kabupaten Bengkayang juga ia tunjukkan melalui visinya untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah pintar (smart city) yang terintegrasi secara digital.
Adapun salah satu upaya yang ia lakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan menyediakan sejumlah command center yang didukung oleh data center dan jaringan komunikasi memadai.
“Kami berharap, adanya fasilitas tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses informasi dan komunikasi. Selain itu, kami juga ingin mengimplementasikan digital government agar pelayanan publik bisa lebih efisien dan murah,” ucap Sebastianus.