Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Aan Pilih Dorong Kursi Roda Sejauh 10 Kilometer untuk Antar Suami Cuci Darah

Kompas.com - 12/06/2023, 18:20 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Aan Diniyati (40) mengaku sejak 2018 berjalan mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer bolak-balik mengantarkan suaminya Nurohman (56) dari rumahnya di Desa Kertabesuki berobat ke RS Bhakti Asih, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Karena tak memiliki uang beli bensin dan tak ingin merepotkan orang lain, menjadi alasan Aan dan Nurohman enggan menggunakan mobil siaga milik pemerintah desa.

Nurohman mengalami sakit gagal ginjal dan harus cuci darah rutin setiap Rabu dan Sabtu.

Karena kakinya bengkak, membuat Nurohman hanya bisa terbaring di tempat tidur dan menggunakan kursi roda.

Baca juga: Oknum Polisi di Samsat Bumiayu Diduga Gelapkan Uang Pajak Ratusan Juta Rupiah, Ini Kata Kasat Lantas Polres Brebes

Di rumah yang tidak layak huni di RT 005 RW 001 Kertabesuki, mereka hanya tinggal berdua.

Sementara, anaknya yang kelas 1 SMP tinggal di panti asuhan.

Ditemui di tempat tinggalnya, Aan mengaku sudah sejak 2018 melakukan kegiatan mendorong kursi roda mengantar suaminya berobat.

Sudah menjadi keputusan berdua enggan merepotkan orang lain.

"Sudah keputusan berdua, tidak mau naik mobil siaga. Kata suami, lebih nyaman diangkat istri sendiri. Kalau diangkat orang lain, merepotkan tenaga orang lain," kata Aan, kepada Kompas.com, pada Senin (12/6/2023).

Aan mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia harus berkeliling kampung hingga pasar untuk mengamen.

Baca juga: Polisi di Samsat Bumiayu Brebes Diduga Gelapkan Uang Pajak Kendaraan

Uang hasil mengamen sehari bisa terkumpul Rp 50.000 hingga Rp 60.000 sehari. Uang itu hanya cukup untuk biaya makan.

"Sebenarnya, mengamen juga tidak boleh sama suami, karena sendirian di rumah. Tapi, terpaksa buat makan. Saat saya pergi ngamen, suami saya kunci dari luar rumah," kata Aan.

Sementara itu, kabar Aan yang viral diberitakan media mengundang simpati dan empati warga di Brebes.

Selain tetangga, sejumlah warga di Kota Brebes juga berdatangan untuk memberikan bantuan.

 

Salah satunya, Shintya Indra Kusuma, seorang pengusaha muda asal Brebes.

Ia bersama suaminya datang untuk memberikan bantuan. Seperti di antaranya uang tunai hingga paket sembako.

"Saya turut prihatin ya melihat warga Brebes, Ibu Aan kondisinya seperti ini. Saya baca di berita ibu Aan bolak balik 10 Km ke RS Bhakti Asih mendorong kursi roda. Saya ke sini memberikan sedikit rezeki agar Ibu Aan bisa fokus merawat Pak Rohman," kata Shintya.

Kepala Dusun Kertabesuki, Wanasari, Brebes, Didi Suwandi mengatakan, keluarga Aan memang tergolong warga miskin.

Baca juga: Polisi di Samsat Bumiayu Brebes Diduga Gelapkan Uang Pajak Kendaraan

Bahkan, telah terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.

Selain juga sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai penerima bantuan iuran.

Kepesertaan BPJS Kesehatan itu yang digunakan Nurohman untuk berobat gratis ke RS Bhakti Asih, Brebes.

Didi menyampaikan, pihak RT, RW kader kesehatan hingga pemerintah desa sudah sering kali memberi saran dan menawarkan bantuan untuk mengantar berobat, namun selalu ditolak.

"Dia tidak mau sama sekali. Tapi, tetap Rabu besok, mobil siaga akan disiapkan. Kalau memang (kursi roda) mau didorong perangkat pun siap mendorong bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com