Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Aipda Teguh di NTB, Bertugas Menjaga Warga di Pulau Terluar Indonesia

Kompas.com - 09/06/2023, 11:16 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Teguh mengaku telah 10 tahun berdinas di Polsek Sekotong, dan apa yang telah pengabdiannya ke masyarakat adalah hal yang harus dilakukan dengan keikhlasan.

“Kalau rasa jenuh atau menyesal jadi polisi enggak ada, karena ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami di kepolisian, kita harus menjalani tugas ini dengan baik untuk kemajuan kita bersama,” ungkap Teguh.

Lalu Ibrahim (40) tokoh masyarakat Dusun Panggang mengungkapkan kebanggaannya terhadap para anggota polisi yang menjaga daerahnya di Pulau Sepatang.

“Pak Bhabin ini hampir setiap hari menyapa kami, enggak kenal lelah bagaimana pun kondisi cuacanya tetap ke sini. Makanya saya kasihan juga lihatnya jauh-jauh demi tugas di sini,” kata dia.

Selain Teguh, anggota polisi lainnya juga sering mengunjungi rumahnya, mengingat ada pos pantau pulau Sepatang yang merupakan pulau terluar.

“Apalagi kalau cuaca buruk itu, kondisi jalan tidak bisa dilewati, terus terpaksa pakai perahu, sampai di sini polisi-polisi itu basah kuyup, ada yang cerita kapaknya kemasukan air, ada yang katanya hampir mati, hampir taruhan nyawa mereka itu,” tutur Ibrahim.

Baca juga: Pagerungan Kecil, Pulau Terluar di Sumenep Akhirnya Teraliri Listrik

Biasanya warga akan menyediakan kopi beserta air hanagat di termos untuk menjamu para polisi yang sedang berjaga di pos pantau pulau terluar.

“Saya juga guru, kalau saya lagi ngajar saya sengaja sediakan kopi gula dan air panas termos, kalau saya enggak ada di sana mereka (polisi) bisa seduh sendiri,” kata Ibrahim.

Ibrahim sangat merasakan peran para polisi, terutama saat pandemi Covid 2019. Mereka berjibaku membantu warga baik dari segi pengobatan maupun bantuan logistik.

Ibrahim berharap pada pemerintah daerah maupun pusat agar akses jalan menuju dusun Panggan yang ditempati sekitar 500 jiwa dapat segera diperbaiki.

Selain soal jalan, Ibrahim mengeluhkan kondisi telekomunikasi yang sulit, karena di daerah tersebut tidak ada sinyal.

“Harapan kami itu akses jalan menuju kampung kami di bangun, agar anak-anak kami bisa melanjutkan sekolahnya, agar warga kami yang sakit bisa segera tertangani,” kata Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com