Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mr. Assaat, Datuk Mudo Asal yang Pernah Menjadi Pj Presiden Republik Indonesia

Kompas.com - 07/06/2023, 22:49 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ramai pembicaraan mengenai sosok Mr. Assaat yang disebut pernah menjadi Presiden Republik Indonesia.

Hal ini menuai perdebatan karena nama Mr. Assaat memang tidak tercantum dalam urutan nama Presiden Republik Indonesia yang pernah menjabat pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Baca juga: Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat, Presiden Indonesia yang Kerap Terlupa

Hal ini karena saat Mr. Assaat menjabat, wilayah Negara Republik Indonesia merupakan satu dari tujuh negara bagian Republik Indonesia Serikat.

Semantara Mr. Assaat saat itu ditunjuk sebagai pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia yang tergabung dalam Republik Indonesia Serikat (RIS).

Baca juga: Sejarah Berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS)

Siapa Mr. Assaat?

Dilansir dari laman Kemendikbud, Mr. Assaat adalah sosok kelahiran Sumatera Barat, 18 September 1904 yang memiliki gelar kebangsawanan Datuk Mudo.

Riwayat pendidikan Mr. Assaat diawali dari sebuah sekolah agama Adabiah di Padang, dan kemudian melanjutkan pendidikan ke MULO Padang.

Mr. Assaat kemudian pindah ke Batavia untuk melanjutkan studinya ke STOVIA, namun karena ia tidak merasa cocok sebagai seorang dokter maka beliau keluar dan melanjutkan kembali studinya ke Algemeene Middelbare School (AMS).

Baca juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Dampaknya

Setelah lulus dari AMS, beliau melanjutkan pendidikannya dengan masuk ke sekolah hukum yaitu RHS (Rechts Hoge School).

Selama bersekolah di RHS, Mr. Assaat memulai kegiatan politiknya dengan aktif dalam organisasi pergerakan pemuda, yaitu Jong Sumatranen Bond dan menjadi ketua Perhimpunan Pemuda Indonesia.

Ketika Perhimpunan Pemuda Indonesia menyatukan diri dalam Indonesia Muda, Assaat dipilih sebagai Bendahara Komisaris Besar Indonesia Muda.

Bahkan meski masih berstatus mahasiswa, Mr. Assaat sudah bergabung dalam Partai Indonesia (Partindo).

Kiprah politiknya juga diketahui oleh pemerintahan Hindia Belanda dan juga pihak sekolah yang menyebabkan pihak sekolah tidak pernah memberikan kelulusan kepada beliau.

Kondisi ini membuat Mr. Assaat kesal sehingga beliau berhenti dari RHS dan melanjutkan studi di bidang hukum ke Belanda di Universitas Leiden.

Setelah menempuh studi hukum di Belanda, beliau akhirnya mendapat gelar Mr. (Meester in de Rechten) atau Sarjana Hukum.

Dilansir dari Kompas.com, Mr. Assaat bekerja sebagai advokat hingga tahun 1942 saat Jepang masuk ke Indonesia, ia diangkat sebagai Camat Gambir dan kemudian Wedana Mangga Besar di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com