Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mr. Assaat, Datuk Mudo Asal yang Pernah Menjadi Pj Presiden Republik Indonesia

Kompas.com - 07/06/2023, 22:49 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Bahkan berkat Assaat, istilah "Paduka Yang Mulia" dihapus dan menggantikan dengan sebutan Bapak atau Ibu karena menurutnya penyebutan itu pada era-era kemerdekaan merupakan paham feodal sedangkan bangsa Indonesia merupakan warga negara yang hidup dalam sebuah republik.

Sampai sekarang, istilah Bapak masih digunakan, sebagai contoh pada penyebutan Bapak Presiden, Bapak Gubernur dan Bapak Bupati

Jabatan tersebut kemudian berakhir setelah pada 15 Agustus 1950, Ir.Soekarno menandatangani UUD Sementara Republik Indonesia, dan dua hari kemudian pada 17 Agustus 1950 RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan.

Menjadi Menteri hingga Bergabung dalam PRRI

Usai menjabat sebagai pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia, Mr. Assaat duduk sebagai anggota DPR-RI dan duduk dalam Kabinet Natsir sebagai Menteri Dalam Negeri sejak September 1950 hingga Maret 1951.

Setelah Kabinet Natsir bubar, Assaat kembali menjadi anggota parlemen selama empat tahun.

Tahun 1955, Assaat menjabat sebagai formatur kabinet bersama Soekiman Wirjosandjojo dan Wilopo yang mencalonkan Bung Hatta sebagai Perdana Menteri. Namun, upaya mereka gagal karena secara formal usulan mereka ditolak oleh Parlemen.

Setelah Presiden Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin pada 5 Juli 1959, banyak pertentangan bermunculan termasuk oleh Mr. Assaat.

Hal ini karena sistem Demokrasi Terpimpin Bung Karno seakan-akan terlalu condong ke sayap kiri atau Partai Komunis Indonesia (PKI).

Karena pertentangannya tersebut, Mr. Assaat pun kerap diawasi oleh intelijen Indonesia serta PKI.

Untuk menyelamatkan diri, Mr. Assaat memutuskan untuk pindah ke Sumatera dan berdiam diri selama beberapa hari di Palembang bersama keluarganya.

Saat itu, di Palembang tengah terbentuk Dewan Garuda, Dewan Banteng, dan Dewan Gajah yang sudah dipengaruhi oleh PKI untuk bersatu menentang sistem Demokrasi Terpimpin Bung Karno.

Buntut dari munculnya tiga dewan ini adalah munculnya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Mr. Assaat yang waktu itu baru saja sampai di Sumatra Barat juga turut bergabung dengan PRRI.

Hal ini membuat Mr. Assaat kemudian harus berkeliaran di hutan ketika pemerintah mulai menggempur PRRI.

Saat dalam pelarian itulah ia menyadari bahwa kesehatannya memburuk, hingga ditangkap dan dipenjara selama empat tahun, yaitu sejak 1962 hingga 1966.

Mr. Assaat baru dibebaskan setelah terjadi pergantian rezim dari Orde Lama menjadi Orde Baru.

Kemudian pada tanggal 16 Juni 1976, Mr.Assaat wafat di rumahnya di Warung Jati Jakarta Selatan.

Sumber:
ditsmp.kemdikbud.go.idkebudayaan.kemdikbud.go.id  
kompas.com (Penulis : Ari WeliantoSerafica GischaVerelladevanka AdryamarthaninoAswab Nanda Pratama, Editor : Ari Welianto, Serafica Gischa, Nibras Nada Nailufar, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com