KOMPAS.com - Kota Batam adalah sebuah kota di Provinsi Kepulauan Riau yang wilayahnya meliputi dari Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka.
Letak Kota Batam sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional dan berbatasan langsung dengan Singapura serta Malaysia.
Baca juga: Sejarah Kabupaten Sleman yang Dahulu Bernama Sulaiman
Kawasan Batam mulai dikembangkan sebagai basis logistik dan operasional untuk industri minyak dan gas bumi oleh Pertamina pada tahun 1970-an.
Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1973, pembangunan Batam dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau sekarang dikenal dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).
Selanjutnya, Kota Batam juga menjadi bagian dari Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun (BBK).
Baca juga: Sejarah Kabupaten Bantul yang Dahulu Bernama Bantulkarang
Dilansir dari laman Media Center Kota Batam, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi pada peringatan hari jadi Kota Batam ke-193 mengungkap alasan penentuan 18 Desember sebagai Hari Ulang Tahun Batam.
Hal ini bermula pada awal abad ke-19, di mana Raja Isa atau Nong Isa bersama rombongan keluarga kerajaan berpindah dari pusat kerajaan Riau-Lingga dan membuka wilayah baru di Nongsa.
Menyusul kepercayaan kerajaan kepada Raja Isa alias Nong Isa sebagai pemegang perintah atau wakil kerajaan pada 22 Jumadil Akhir 1245 Hijrah atau pada 18 Desember 1829 Masehi.
Baca juga: Sejarah Kabupaten Cilacap yang Namanya Bukan Berasal dari Bahasa Sunda
Peristiwa pelimpahan wewenang kepada Raja Isa atau Nong Isa oleh Kerajaan Riau-Lingga ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi atau hari ulang tahun Batam.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dengan dilimpahkannya wewenang oleh Kerajaan Riau-Lingga kepada Raja Isa atau Nong Isa, kawasan ini terus berkembang, pemerintahan pun tertata, penduduk pun bertambah, pemukiman dan perkebunan juga meluas sehingga nongsa dan pulau batam sekitarnya kian ramai,” kata Rudi.
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Batam mulanya dikenal dengan nama Pulau Batang, seperti yang terdapat pada peta pelayaran VOC tahun 1675 yang masih tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda.
Menurut legenda, nama Batam yang berasal dari Pulau Batang ini diambil karena hampir seluruh pantai yang menghadap ke Laut Cina Selatan ditumbuhi batang pohon jenis tertentu yang khas.
Pohon tersebut dibutuhkan oleh para pelaut yang sering singgah di pulau batam untuk mengambilnya.
Versi lain menyebut bahwa nama Batam berasal dari kata “batang” yang berarti “jembatan” atau “ jalur penghubung antar pulau Bintang (Bintan), Bulang (bulan), Lingga, dan pulau-pulau lainnya ke Temasik (singapura) dan Johor.
Ada pula versi lain ada yang menyebutkan bahwa nama Batam berasal dari nama perkampungan paling awal di lokasi tersebut, yaitu “Batuampar” yang disingkat namanya menjadi “Batam”.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.