Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Banten dan Rajanya

Kompas.com - 31/05/2023, 21:29 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa. Letak Kerajaan Benten berada di Provinsi Banten

Pendiri Kerajaan Banten adalah Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah pada abad ke-16. Namun, Sunan Gunung Jati tidak pernah menjadi raja di kesultanan tersebut.

Kedatangan Sunan Gunung Jati ke Banten, sebagai upaya menjalankan misi Sultan Trenggono dari Demak untuk mengusir Portugis dari Nusantara.

Setelah berhasil menguasai Banten, Sunan Gunung Jati mengambil alih pemerintahan.

Pada tahun 1552 Masehi, Sunan Gunungn Jati menyerahkan Banten kepada Sultan Maulana Hasanuddin dan kembali ke Cirebon.

Raja pertama Kerajaan Banten adalah Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570 Masehi), yang juga merupakan putra kedua Sunan Gunung Jati.

Baca juga: Kesultanan Banten: Sejarah, Pendiri, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kerajaan Banten

Masa Kejayaan Kerajaan Banten

Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651-1683M.

Sultan Ageng Tirtayasa mengembangkan Kerajaan Banten hampir mencapai separuh Jawa Barat, Selat Sunda, hingga Lampung.

Pelabuhan Banten sangat diminati oleh para saudagar pada masa itu. Hal tersebut lantaran, Kesultanan Banten tidak menerapkan monopoli, sehingga pedagangan dapat berlangsung secara terbuka.

Banten juga menjadi daerah inklusif untuk semua golongan.

Pemerintahannya dilakukan dengan sistem Islam, tetapi kebebasan beragama sangat terjamin di Banten.

Salah satu buktinya berupa pembangunan kelenteng di Pelabuhan Banten pada tahun 1673, sebagai simbol kebebasan beragama.

Cornelis de Houtman pada tahun 1596 menggambarkan kemajuan Banten sebagai Amsterdam van Java atau Amsterdam-nya Pulau Jawa.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Banten

Raja Kerajaan Banten

Kerajaan Banten memiliki sejumlah raja yang pernah berkuasa di kerajaan ini. Berikut ini raja Kerajaan Banten.

  1. Sultan Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin (1552-1570 Masehi)
  2. Sultan Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan (1570-1580 Masehi)
  3. Sultan Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana (1580-1596 Masehi)
  4. Sultan Abdul Mafakir Mahmud Abdulkadir atau Pengeran Ratu (1596-1647 Masehi)
  5. Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad atau pangeran Anom (1647-1651 Masehi)
  6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu al-Fath Abdul Fattah (1651-1683 Masehi)
  7. Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji (1683-1687 Masehi)
  8. Sultan Abu al-Fadhi Muhammad Yahya (1687-1690 Masehi)
  9. Sultan Abu al-Mahasin Muhammad Zainulabidin (1690-1733 Masehi)
  10. Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin (1733-1750 Masehi)
  11. Sultan Syarifuddin Ratu Wakil atau Pangeran Syarifuddin (1750-1752 Masehi)
  12. Sultan Abu al-Ma'ali Muhammad Wasi atau Pangeran Arya Adisantika (1752-1753 Masehi)
  13. Sultan Abu al-Nasr Muhammad Arif Zainulsyiqin (1753-1773 Masehi)
  14. Sultan Aliyuddin atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aliyuddin (1773-1799 Masehi)
  15. Sultan Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1799-1801 Masehi)
  16. Sultan Muhammad Ishaq Zainulmuttaqin (1801-1802 Masehi)
  17. Sultan Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803 Masehi)
  18. Sultan Aliyuddin II atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aqiluddin (1803-1808 Masehi)
  19. Sultan Wakil Pangeran Suramenggala (1808-1809 Masehi)
  20. Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin (1809-1816 Masehi)

Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: William Ciputra dan Nibras Nada Nailufar

Sumber:

www.kompas.combantenprov.go.id, dan bobo.grid.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com