PALEMBANG, KOMPAS.com- Kasus meninggalnya seorang ibu hamil di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ikut menjadi sorotan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Bahkan, Herman meminta agar kasus tersebut segera diusut dan pelakunya diberikan sanksi tegas.
"Kalau benar kita sampaikan kepada bupatinya untuk ditindak karena menelantarkan pasien. Siapapun itu, artinya harus ada sanksi,” kata Herman di Palembang, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Viral, Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di Muratara, Suami Sebut Bidan dan Perawat Pilih Tidur
Herman ikut menurunkan tim untuk mengusut dugaan kelalaian dari Puskesmas yang telah menyebabkan ibu dan calon bayi meninggal karena terlambat mendapatkan pertolongan.
Hasil laporan dari tim tersebut nantinya akan melihat secara utuh peristiwa yang berlangsung saat itu.
“Perlu ada kronologi lengkap untuk mengetahui perkaranya. Kita tidak bisa menilai sepihak,” ujar Herman.
Hanya saja, Herman tak membenarkan adanya warga yang ditelantarkan oleh pihak Puskesmas dalam kondisi apapun terlebih lagi ketika hendak melahirkan.
“Kita lihat dulu nanti hasil di lapangan seperti apa,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, narasi disertai foto seorang laki-laki bersama mayat seorang perempuan yang merupakan istrinya dalam kondisi mengandung viral di Facebook setelah di-upload oleh akun Lika Santosa.
Dalam unggahan itu, narasi yang tertulis pada postingan tersebut menyebutkan bahwa perempuan itu meninggal lantaran diduga terlambat mendapatkan pertolongan ketika hendak melahirkan di Puskesmas Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
“Kejadian malam 9 Mei 2023, Tika istri awak nak melahirkan masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah istri awak pecah air ketuban sampai jam 2 belum jugo (juga) lahir, jam 3 belum jugo lahir, jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu (dia bilang mau tidur dulu),” tulis akun tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Trisnawarman mengatakan, kasus itu saat ini sedang dilakukan investigasi oleh pihak Dinkes Kabupaten Muratara.
“Sudah kita konfirmasi ke Dinkes Muratara. Sedang di investigasi ke Puskesmas Pauh atas saran kita nanti akan dilaporkan ke dinkes Provinsi,” kata Trisnawarman lewat pesan singkat yang diterima KOMPAS.com, Selasa (30/5/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.