Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 07:44 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Pandeglang yang berada di Provinsi Banten dikenal memiliki julukan sebagai Kota Badak.

Julukan Kota Badak yang disematkan kepada Kabupaten Pandeglang terkait dengan keberadaan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Baca juga: Mengapa Kuningan Dijuluki Kota Kuda?

Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah bagi Badak Jawa yang sangat terkenal namun terancam punah.

Lokasi Taman Nasional Ujung Kulon berada di ujung paling barat Pulau Jawa, tepatnya di kecamatan Sumur dan Cimanggu kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi habitat hewan langka ini adalah di Semenanjung Ujung Kulon.

Baca juga: Mengapa Garut Dijuluki Kota Domba?

Dilansir dari laman kids.grid.id, Badak Jawa yang merupakan satu-satunya spesies badak bercula satu yang masih bertahan sampai saat ini.

Sementara dua spesies lain yaitu Badak Vietnam (Rhinoceros sondaicus annamiticus) dan Badak Jawa India (Rhinoceros sondaicus inermis) sudah punah.

Baca juga: Mengapa Karawang Dijuluki Kota Pangkal Perjuangan?

Sementara dilansir dari laman PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badak Jawa adalah jenis satwa langka yang masuk kedalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia.

The International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered.

Sementara Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) mengkategorikannya ke dalam Appendix I sebagai spesies paling langka di antara hewan lainnya.

Ciri-ciri Badak Jawa

Secara morfologi, Badak Jawa memiliki karakteristik yang cukup unik.

Ukurannya Badak Jawa lebih kecil dan warna kulitnya lebih terang dibanding spesies badak bercula satu lainnya.

Adapun cula yang jadi ciri khas Badak Jawa berukuran berkisar 20 hingga 27 cm.

Cula ini digunakan untuk memindahkan lumpur ke kubangan supaya bisa memudahkan untuk mencari makanan.

Sementara bibirnya memiliki ukuran yang lebih panjang dari bibir bawahnya dan tampak lancip mirip dengan belalai yang pendek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

3 Kegiatan yang Dilakukan Jokowi Saat Kunker Hari Pertama ke IKN

3 Kegiatan yang Dilakukan Jokowi Saat Kunker Hari Pertama ke IKN

Regional
Sederet Fakta Patung Bung Karno di Banyuasin yang Telan Anggaran Rp 500 Juta, Dianggap Tak Mirip Soekarno

Sederet Fakta Patung Bung Karno di Banyuasin yang Telan Anggaran Rp 500 Juta, Dianggap Tak Mirip Soekarno

Regional
Warga Nagari Air Bangis: Jangan Sampai Kami Digusur...

Warga Nagari Air Bangis: Jangan Sampai Kami Digusur...

Regional
[POPULER NUSANTARA] Sopir Bus Jadi Tersangka dalam Kecelakaan Beruntun di Malang | WNA Tampar Polisi di Bali

[POPULER NUSANTARA] Sopir Bus Jadi Tersangka dalam Kecelakaan Beruntun di Malang | WNA Tampar Polisi di Bali

Regional
Saat 'Freestyle' Motor Siswa SMP Jadi Petaka bagi Bocah 8 Tahun...

Saat "Freestyle" Motor Siswa SMP Jadi Petaka bagi Bocah 8 Tahun...

Regional
Saat Pj Gubernur NTT Hentikan Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi

Saat Pj Gubernur NTT Hentikan Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi

Regional
Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Regional
Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Aniaya Dua Warga di Kartasura, 9 Anggota Geng Motor Diamankan Polisi, 7 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Regional
Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Penjabat Gubernur Gorontalo Sesalkan Kerusuhan di Pohuwato

Regional
PSI Solo Klaim 'Kaesang Effect' Sudah Mulai Terasa

PSI Solo Klaim "Kaesang Effect" Sudah Mulai Terasa

Regional
Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Makam Sunan Kudus dan Tradisi Buka Luwur Tiap 10 Muharam

Regional
Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Kaesang Disebut Gabung PSI, DPW PSI Jateng Masih Tunggu Keputusan Resmi

Regional
4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

4 Alat Musik Bengkulu dan Cara Memainkannya

Regional
Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Ratusan Miliar Uang Rusak Ditemukan di Babel Ditarik dari Peredaran

Regional
Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Puncak Gunung Kacapi di Sumedang Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com