“Terima kasih kepada pemerintah pusat yang terus memberikan dukungan untuk pengelolaan persampahan di Banyuwangi," kata Ipuk.
"Hadirnya Living Lab beserta tim peneliti makin mengoptimalkan langkah-langkah penanganan sampah plastik yang sudah kita lakukan selama ini,” imbuh Ipuk.
Selama ini, lanjut Ipuk, Banyuwangi juga telah melaksanakan beragam program pengelolaan sampah secara kolaborasi bersama banyak pihak.
Salah satunya, lewat project Stop atau Stop Ocean Plastics yang membantu pengelolaan sampah laut di perairan muncar.
Baca juga: 12,75 Ton Biji Sampah Plastik Digunakan untuk Perbaikan Jalan di Buleleng
Program kolaborasi bersama PT Systemiq Lestari Indonesia ini kini diperluas skalanya dengan mendirikan pusat daur ulang sampah di Kecamatan Songgon yang menjangkau lima kecamatan lain di sekitarnya.
Banyuwangi juga bersinergi dengan NGO Sungai Watch melakukan pembersihan sampah di sungai.
"Selain juga sinergi dijalin bersama asosiasi pengelolaan sampah dari Norwegia, Clean Ocean Through Clean Communities (CLOCC), untuk menyiapkan masterplan pengelolaan sampah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.