Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri di Kolaka Timur Bunuh Diri Tenggak Racun Usai Bunuh Suaminya di Kebun

Kompas.com - 25/05/2023, 07:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - I (55), seorang perempuan di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara diduga membunuh suaminya sendiri, T (58).

Usai membunuh suaminya, I kemudian menenggak racun hingga tewas. Belum diketahui alasan I melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga suaminya meninggal.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun IV Mattiro Deceng, Desa Penanggootu, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (23/5/2023).

Kasus tersebut terbongkar saat I menelepon anaknya, L agar melihat kondisi T yang sedang berada di kebun milik mereka.

Baca juga: Usai Aniaya Suami hingga Tewas, Istri di Kolaka Timur Minum Racun dan Meninggal

L kemudian bergegeas ke kebun bersama suaminya, A. Di sana mereka menemukan sang ayah bersimbah darah di rumah kebun yang biasa ditempatinya.

L lalu menelepon keluarga dan warga di sekitar lokasi untuk membantu mengevakuasi sang ayah. Sayangnya ia menghembuskan napas di tengah perjalanan.

Berdasarkan keterangan dokter di Puskesmas Lambadia, Agus Junaidi, T meninggal setelah mengalami luka robek di perut sebelah kanan.

Selain itu juga ada luka di leher, dada dan juga kaki.

Sementara itu I yang usai menelpon anaknya, sempat tidak terlihat di lokasi kejadian. Saat dicari ternyata sang istri kondisi lemas, terbaring di bawah rumah kebun milik orang lain.

Baca juga: Jembatan Penghubung Desa di Kolaka Timur Ambruk, Warga Mendambakan Perbaikan

Berdasarkan keterangan awal, I meminum racun usai diduga melakukan KDRT kepada suaminya itu.

"Berdasarkan informasi dari keluarganya seperti itu (minum racun)," ujar Kapolres Kolaka Timur, AKBP Yudi.

I juga dinyatakan meninggal dunia setelah di rawat di Puskesmas Lambandia akibat lemas usai meminum racun tersebut

"Perkembangan terakhir terduga pelaku meninggal dunia dan telah dipastikan dokter umum Lambandia, pada pukul 24.00 Wita," tutup AKBP Yudi.

Di lokasi, polisi menemukan dua bilah parang, satu pisau, satu lembar kartu Keluarga, satu lembar baju dan satu lembar celana milik korban serta karpet plastik.

Baca juga: Beda Pilihan dengan Pemilik Lahan di Pilkades, 5 KK di Kolaka Utara Terpaksa Pindahkan Rumahnya

"Nanti kita gelar perkara dulu biar jelas motif dan permasalahan baru bisa kita simpulkan (apakah kasus dihentikan usai terduga pelaku juga meninggal dunia)," tutur AKBP Yudi Palmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com