KOMPAS.com - Asta Tinggi Sumenep adalah makam raja-raja Keraton Sumenep.
Asta Tinggi Sumenep yang merupakan situs sejarah ini terletak di dataran tinggi Desa Kebonagung, Kecamatan kota, Sumenep, Jawa Timur.
Disebut sebagai Asta Tinggi untuk mempermudah penyebutan bagi para peziarah, lantaran letak makam raja dan keluarganya tersebut berada di atas bukit yang tinggi.
Asta Tinggi menjadi objek wisata religi makam di Sumenep, Jawa Timur.
Asta Tinggi Sumenep dibangun pertama kali sekitar tahun 1600-an Masehi.
Sebelum ada Asta Tinggi Sumenep, makam raja Sumenep terletak berpencar-pencar.
Beberapa makam raja yang terpencar seperti, makam Raja Joko Tole, Raja Sumenep ke-13, terletak di Asta Sa'asa, Kecamatan Manding, Sumenep.
Letak makam Pengeran Sinding Puri atau Arya Winabaya, Adipati Sumenep, berada di Desa Bangkal. Makam raja-raja Sumenep lainnya berada di berbagai tempat.
Kompleks Asta Tinggi dibagi menjadi dua bagian, yaitu barat dan timur. Pembangunan makam dilakukan secara bertahap.
Makam pada bagian barat dibangun oleh Pangeran Rama (P Cokronegoro II) raja ke-25 sekitar tahun 1695.
Baca juga: Membaca Asta Tinggi, Tempat Peristirahatan Terakhir Para Raja Sumenep
Bentuk pintu masuknya dipengaruhi oleh arsitektur Hindu Jawa, hal tersebut karena Pangeran Rama memerintah Sumenep saat berada di bawah pemerintahan Mataram.
Pangeran Rama mendirikan pagar batu di sekeliling tembok pemakaman sekitar tahun 1695.
Pembangunan pagar konon tidak menggunakan semen atau batu gamping sebagai perekat, melainkan disusun dan ditata dengan rapi.
Tujuan pembangunan pagar tersebut untuk menghormati jasa para leluhurnya.
Pembangunan Asta Tinggi Sumenep dilanjutkan oleh Penembahan Sumolo (Pangeran Notokusumo I Asiruddin).