Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Minta Maaf: Saya Siap Tanggung Jawab

Kompas.com - 23/05/2023, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

"Tersangka sewa kos di Banyumanik (wilayah Semarang atas) padahal kuliah di daerah Semarang bawah, kos sebulan Rp 600.000. Ini jadi tanda tanya penyidik, agak ganjil memang. Nanti kita dalami," tutur Irwan.

Sebelum bertemu dengan korban, tersangka sudah menyiapkan miras di lokasi.

Baca juga: Sosok AN, Tersangka Kasus Kematian Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Ternyata Baru 15 Hari Mengenal Korban

ABK sempat alami kejang-kejang sebelum meninggal dunia.

"Dari perkenalan lewat media sosial kemudian berlanjut dengan pertemuan langsung," kata Kombes Irwan.

Akui lakukan kekerasan seksual pada korban

Sebelum tewas korban sempat diajak menenggak minuman keras lalu disetubuhi tersangka.

Namun tersangka mengklaim tak ada pemaksaan ketika hendak melakukan persetubuhan itu. Tapi dari hasil keterangan lisan dari tim forensik dinyatakan ada tiga luka di sekitar kemaluan korban.

Tersangka melakukan pelecahan seksual ke korban sekira pukul 15.00 WIB.

Kemudian korban kejang-kejang, diduga keracunan dan dibawa ke rumah sakit pukul 16.00 WIB.

Tak lama setelah tiba di rumah sakit dan diperiksa dokter korban diketahui sudah meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Awalnya Kenalan dengan Pelaku di Medsos

"Tersangka mengakui menyetubuhi korban. Namun, keterangan tersangka tidak memaksa tapi fakta ada luka di kemaluan korban. Dari tim forensik memang menyatakan bahwa ada luka 3," terang Irwan.

Polisi masih mendalami sejumlah bukti terkait dugaan kekerasan seksual.

Termasuk chat atau percakapan antara korban dan pelaku yang ternyata sudah dihapus sebelum dibekuk polisi.

"Kami butuh pemeriksaan perangkat IT karena history handpone tersangka sudah dihapus semua," ucap Irwan Anwar,

Menurutnya, handphone milik korban juga belum sempat dibuka karena masih dalam kondisi di-password.

Kendati demikian, pihaknya bakal menelusuri jejak digital antara korban dan tersangka untuk memperjelas kasus tersebut.

"Nanti lihat historyperkenalan (tersangka dan korban) sampai terjadi perisitwa ini," bebernya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com