Saldo ratusan juta rupiah milik Muhammad Amin, nasabah bank pelat merah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, raib pada Sabtu (13/5/2023).
Kejadian bermula ketika ia memperoleh undangan pernikahan via WhatsApp dari nomor tak dikenal. Ia sempat mengabaikannya.
Namun, karena pesan itu dikirim berkali-kali, Amin mengira bahwa undangan tersebut berasal dari temannya. Dia lantas mengeklik undangan digital tersebut.
Setelahnya, dia berkali-kali menerima SMS berupa permintaan kode one time password (OTP) untuk aplikasi bank tersebut.
Hingga akhirnya Amin sadar kehilangan uang seusai mendapat pemberitahuan melalui SMS Banking. Disebutkan terdapat transaksi penarikan sebanyak 3 kali dalam selang 9 menit.
"(Tapi) saya belum tahu kalau HP saya disitu (di-remote), nanti saya sadar (ditipu) setelah kehilangan uang," ungkapnya, Jumat.
Baca selengkapnya: Kronologi Saldo Nasabah BRI Rp 202 Juta Hilang, Awalnya Klik Undangan Pernikahan, lalu Tersisa Rp 53.000 di Tabungan
Polisi menangkap Rudi Boy (42), pria berseragam organisasi kemasyarakatan (ormas) yang memalak sopir truk di Jalan Raya Letkol Atang Senjaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menuturkan, Rudi mengaku melakukan pemalakan karena ingin mencari ongkos untuk pulang kampung ke Kabupaten Cianjur.
"Saat kami mintai keterangan, tersangka mengaku melakukan pemalakan untuk mencari ongkos pulang ke Cianjur," tuturnya, Kamis.
Rudi kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat dengan Pasal 335 dan 368 KUHP dengan ancaman hukuman penjara sembilan tahun.
Berdasar ketarangannya, tersangka mengaku baru pertama kali melakukan pemalakan tersebut dan itu merupakan inisiatifnya sendiri.
Baca selengkapnya: Palak Sopir Truk di Bogor, Pria yang Berseragam Ormas Mengaku Cari Ongkos Pulang ke Cianjur
Seorang petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) diduga diancam oleh penghuni rumah sewaktu hendak mengecek meteran. Kejadian ini berlangsung di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Peristiwa ini sempat ditwit di Twitter dan kemudian viral.
Dalam unggahan itu disebutkan bahwa petugas mulanya ingin mengecek meteran di rumah tersebut. Ia lantas menemukan alat jumper. Penghuni rumah kemudian mengejar petugas PLN sambil membawa palu.
Terkait kejadian ini, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalasan AKP Amalia Normadiah menjelaskan, petugas PLN dan penghuni rumah tidak terjadi kontak fisik. Hanya saja, petugas PLN mengalami luka di lengan akibat terjatuh saat lari.
Amalia menerangkan, petugas PLN itu tidak membuat laporan polisi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, petugas PLN dan penghuni rumah akan dipertemukan. Namun, saat ini masih menunggu keluarga terdekat dari penghuni rumah.
"Ini mau dipertemukan, maksudnya mau dimediasi. Karena beliau itu kan sebatang kara tinggal di sana, nah kalau mau mediasi kan harus ada pendampingan keluarga terdekat. Jadi ya lewat perantaranya saja," jelasnya, Kamis.
Baca selengkapnya: Unggahan Viral Petugas PLN Dikejar Penghuni Rumah di Sleman Saat Hendak Cek Meteran
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Annis Fauziyah; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Makassar, Himawan; Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan; Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana, Michael Hangga Wismabrata)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.