BORONG, KOMPAS.com - Masyarakat Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, memiliki budaya unik dalam menyambut setiap tamu yang datang ke daerah itu.
Para tamu baik baik dalam maupun luar negeri selalu disambut tarian Tiba Meka yang dilanjutkan ritual dengan ditandai sebotol moke, tuak tradisional khas Manggarai Timur.
Tarian Tiba Meka itu dilakukan oleh kaum perempuan di Kabupaten Manggarai Timur, yang terus melestarikannya.
Tarian Tiba Meka merupakan warisan budaya perempuan Manggarai Timur untuk menerima, menyambut tamu istimewa yang berkunjung di kampung-kampung maupun di lembaga pendidikan.
Baca juga: 7 Pantai Pasir Putih di Manggarai Timur Cocok untuk Liburan Lebaran
Bukan hanya di kampung-kampung dan lembaga maupun saat pagelaran, tetapi saat ASEAN Summit yang dilaksanakan di Kota Labuan Bajo, tamu kenegaraan disambut tarian Tiba Meka di Bandara Komodo.
Selain itu, tamu asing atau wisatawan mancanegara yang berwisata di destinasi wisata di Manggarai Raya, (Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat) disambut dengan tarian Tiba Meka.
Tarian Tiba Meka dilestarikan melalui pelajaran di sekolah kejuruan di Manggarai Timur. Hal itu seperti yang dilakukan SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa.
Saat dikunjungi Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur Boni Hasudungan didampingi Ketua Yayasan Persekolahan SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa, Petrus Jafar, Selasa (9/5/2023), para siswa pun menyambutnya dengan tarian Tiba Meka di pintu gerbang sekolah.
Para penari SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa dengan pakaian adat songke Lambaleda Leda, baju kebaya dan balibelo untuk hiasan di bagian kepala menari diiringi tabuhan gong dan gendang.
Sambil membawa kain selendang songke Lambaleda, para penari bergerak begitu lentur. Hentakan kaki berpadu dengan gerakan tangan sambil menunjukkan wajah yang ceria sebagai tanda bahagia atas kunjungan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur tersebut.
Tarian Tiba Meka berasal dari dua kata, yaitu Tiba dan Meka. Tiba artinya menyambut, menerima dan Meka bermakna tamu. Jadi Tiba Meka berarti menyambut atau menerima kedatangan tamu.
Kepala SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa, Frumensius Menjulun saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (17/5/2023) menjelaskan, lembaga pendidikan kejuruan, khususnya SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa, melatih keterampilan siswa serta mengembangkan kemampuan seni tari.
Salah satu yang dilestarikan dan dirawat oleh siswi SMK Santa Bartholomeus Benteng Jawa dengan adalah tarian Tiba Meka. Sementara siswanya dilatih dan mengembangkan keterampilan menabuh gong dan gendang.
"Budaya seni tari sebagai warisan budaya di masyarakat adat Manggarai Timur terus dilestarikan oleh kaum perempuan melalui lembaga pendidikan. Jadi kalau ada kunjungan wisatawan dan tamu kenegaraan yang berwisata di sekolah selalu diterima dengan tarian Tiba Meka," jelasnya.
Menjulun menjelaskan, rangkaian penyambutan tamu istimewa sesudah tarian Tiba Meka dilanjutkan dengan ritual adat Kepok (sambutan secara adat) dengan ditandai sebotol moke atau tuak adat. Setelah itu dilanjutkan dengan pengalungan kain selendang kepada tamu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur Boni Hasudungan mengaku sangat kagum atas sambutan siswi dengan tarian Tiba Meka.
Baca juga: Cerita Keluarga Asal Manggarai Timur Tinggal di Gubuk Reyot: Kadang Makan, Kadang Enggak
Selain melestarikan budaya tarian Tiba Meka, siswa dan siswi juga sangat mencintai kain tenun Manggarai Timur, khusus kain tenun songke bermotif Lambaleda.
"Warisan budaya kaum perempuan Manggarai Timur, khususnya seni tari terus dilestarikan oleh kaum perempuan itu sendiri serta merawat warisan budaya kain tenun yang dipakai saat para penari menari tarian Tiba Meka. Saya sangat terharu dengan sambutan yang sangat istimewa dari Lembaga Pendidikan SMK Santo Bartholomeus Benteng Jawa," jelasnya.
Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Polres Manggarai Timur di Kota Borong, Jumat (12/5/2023), juga disambut juga dengan tarian Tiba Meka di pintu masuk kantor Polres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.