Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Diguyur Hujan, 4 Wilayah di NTT Berstatus Waspada Kekeringan

Kompas.com - 17/05/2023, 11:33 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Empat wilayah di Kabupaten Alor dan Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berstatus waspada bencana kekeringan. Sebab, wilayah tersebut tidak diguyur hujan dalam waktu yang lama.

Hal ini berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi NTT.

"Sejumlah wilayah di Kecamatan Alor Timur, Alor Timur Laut, dan Mataru di Alor, serta Kambera di Sumba Timur, dalam kondisi waspada bencana kekeringan akibat tidak diguyur hujan dalam waktu yang lama," kata Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmattulloh Adji di Kupang, Selasa (16/5/2023), seperti dikutip Antara.

Baca juga: KTT ASEAN di Labuan Bajo NTT Hasilkan 3,7 Ton Sampah

Menurut Adji, wilayah tersebut tidak diguyur hujan lebih dari 21 hari selama Dasarian II dan Dasarian III Mei 2023. Karena itu, pihaknya menetapkan status waspada kekeringan untuk wilayah-wilayah tersebut.

Adji mengatakan, waspada kekeringan ini perlu diantisipasi oleh warga dan pemerintah setempat. Sebab, kekeringan itu akan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.

Baca juga: Gigitan Anjing Capai 518 Kasus, Sikka NTT Berstatus KLB Rabies

Karena itu, petani perlu memilih tanaman yang cocok untuk lahan yang kering atau tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

Tidak hanya itu, kekeringan itu juga berisiko terhadap berkurangnya ketersediaan air tanah. Kondisi ini akan membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

"Pemakaian air perlu dihemat sejak awal sehingga persediaan bisa untuk kebutuhan selama musim kemarau," katanya.

Warga juga diminta untuk menghindari aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com