Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Husen, Pelaku yang Mutilasi dan Cor Bos Isi Ulang Air di Semarang, Disebut Sudah Cerita Niat Bunuh Korban sejak Senin

Kompas.com - 17/05/2023, 10:06 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi telah mengidentifikasi tes kejiwaan Muhammad Husen, pelaku pembunuhan disertai dengan mutilasi dan dicor semen di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, Husen tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Hasil pemeriksaan, Husen sudah merencanakan pembunuhan kepada korban bernama Irwan Hutagalung.

"Jadi begini, Husen sebelum kejadian memang sudah merencanakan," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Pedagang Angkringan Dekat Lokasi Mayat Dicor Semarang Tak Ditahan Meski Jadi Tersangka, Ini Alasannya...

Dia menjelaskan, Husen telah merencanakan pembunuhan sejak Kamis (4/5/2023) malam. Selain itu, Husen juga sudah menceritakan rencana pembunuhan kepada Imam penjual angkringan di dekat lokasi kejadian sejak Senin (1/5/2023).

"Berarti ada unsur perencanaan," kata dia.

Saat pemeriksaan, Husen juga mengaku telah sengaja memutilasi korban dengan kondisi hidup-hidup. Tersangka juga sudah berencana menghilangkan jejak dengan cara mengecor tubuh korban dengan semen.

"Setelah membunuh korban, Husen mengambil uang korban dan menghilangkan jejak. Tak ada catatan gangguan jiwa," imbuh Kapolrestabes Semarang.

Atas perbuatannya, Husen dijerat Pasal KUHP 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Sebelumnya, Pakar Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip) Nur Rochaeti juga menanggapi kasus pembunuhan dengan korban Irwan Hutagalung yang merupakan pemilik depot air isi ulang di Tembalang tersebut.

Baca juga: Pedagang Angkringan Dekat Lokasi Bos Isi Ulang Dicor Jadi Tersangka, Mengaku Takut dan Tidak Lapor

"Ada kondisi psikis yang perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti tingkat kesadisan, ketegaan, dan perasaan yang mungkin mati rasa," jelasnya kepada Kompas.com.

Berdasarkan kronologi kasus yang terjadi di Tembalang, pelaku pembunuhan tersebut sebagai sosok sangat percaya diri dengan memberikan pendapatnya yang merasa puas setelah mengeksekusi korban. "Tidak ada rasa penyesalan," kata dia.

Menurutnya, hasil kejahatan yang digunakan untuk bersenang-senang, tidak ada kebutuhan materi secara khusus peruntukannya.

"Latar belakang perbuatan dinyatakan adanya dendam terhadap pelaku," ujarnya.

Baca juga: Husen, Pelaku Mutilasi dan Cor Bosnya di Semarang Bisa Jadi Psikopat, Kriminolog Undip: Mending Periksa ke Psikiater Dulu

Alasan tersebut bisa dikategorikan sebagai penyebab langsung ataupun tidak langsung dari perbuatan kriminal yang dilakukan oleh pelaku.

"Dalam kondisi tertentu, sebab tertentu seseorang melakukan perbuatan yang dalam kondisi normal, tanpa tekanan tanpa kekecewaan tidak mungkin terjadi atau dilakukan.

Nur menyebutkan, karakteristik setiap individu sebagai pelaku tidaklah sama. Untuk itu, faktor yang memengaruhi seseorang berperilaku kriminal tidak bisa digeneralisasi ataupun disamakan pada setiap orang dan kasus.

"Ada pengaruh atau faktor pemicu terjadinya kejahatan. Pada kondisi tertekan, banyak permasalahan yang dihadapi pelaku menjadi penyebab terjadinya kejahatan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com