KOMPAS.com - Bahar bin Smith kembali beraktivitas usai diduga mengalami penembakan pada Jumat (12/5/2023).
Dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, pendakwah tersebut tak mau banyak bicara mengenai penembakan tersebut.
Selain itu, Bahar berkata bahwa dirinya tidak takut dengan ancaman apa pun yang ditujukan kepadanya.
Berita lainnya, Briptu MK, polisi yang menembak Aldi Aprianto (19) saat acara musik di Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ternyata sedang menjalani demosi.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demosi adalah pemindahan suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah.
Sebelum penembakan terjadi, Briptu MK meminta senjata laras panjang SS 1 V1, dari tangan juniornya tanpa sepengetahuan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Girisubo.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (16/5/2023).
Beberapa hari usai mengalami kasus dugaan penembakan pada Jumat malam di Kabuten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Bahar bin Smith mulai kembali beraktivitas, salah satunya berceramah.
Pada kegiatan itu, Bahar sempat menyinggung kasus dugaan penembakan yang dialaminya.
"Ana (saya) enggak mau banyak ngomong, ana paling benci dengan yang namanya drama, memang ente (kamu) pikir ana pemain sinetron, dipikir ana artis, pejabat, yang kalau mau jadi calon (pejabat) suka drama dulu," ujarnya.
Di samping itu, Bahar juga mengaku tak takut dengan segala ancaman.
"Mau main-main sama saya? Saya bakal ajari cara mainnya. Ingat, ancaman apa pun enggak bakal bikin Bahar Smith mundur," ucapnya.
Baca selengkapnya: Bahar bin Smith: Saya Tidak Mau Banyak Omong, Saya Benci Drama, Memang Dipikir Saya Pemain Sinetron
Briptu Muhammad Kharisma Anugerah atau Briptu MK (28), polisi yang menembak mati Aldi Aprianto saat acara musik di Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, ternyata sedang menjalani demosi.
"Jadi dia bertugas di Girisubo sedang menjalani proses pengawasan, yaitu proses demosi," ungkap Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) DIY Kombes Pol Harianta, Senin.
Ia mengatakan, Briptu MK belum genap setahun bertugas di Polsek Girisubo. Adapun demosinya seharusnya selesai pada 6 September 2026
"Demosi ini harusnya berakhir sampai tanggal 5 September 2026 jadi belum setahun di Girisubo. Pasti ada pelanggaran hasil dari sidang sanksi diberikan demosi itu," tuturnya.
MK kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia terancam sanksi terberat, yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Baca selengkapnya: Polisi yang Tembak Remaja Saat Acara Dangdut di Gunungkidul Terungkap Sedang Menjalani Demosi
Husein Ali Rafsanjani, guru di Kabupaten Pangandaran, Jabar, yang diduga diminta pungutan liar (pungli) saat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS), akhirnya meminta pindah ke Bandung.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menuturkan, perpindahan tersebut berlangsung sejak Senin (16/5/2023).
"Kang Husein sejak hari Senin kemarin atas permintaan sendiri dari tawaran saya dan Pak Gubernur, maka akhirnya dengan berbagai pertimbangan yang ada, akhirnya yang bersangkutan meminta untuk pindah ke Bandung," jelasnya, Selasa.
Menurut Jeje, keputusannya memberikan rekomendasi untuk Husein pindah sekolah, diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek dan berkonsultasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Gubernur ambil jalan tengah, sudah pindah ke Bandung," terangnya.
Baca selengkapnya: Husein, Guru yang Diduga Kena Pungli di Pangandaran, Akhirnya Pilih Pindah ke Bandung
Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta maaf kepada Ibu Negara Iriana Joko Widodo bila merasa tidak nyaman sewaktu mengunjungi destinasi wisata di Medan.
Bobby juga meminta maaf kepada tamu yang menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
"Saya dapat info dari ibu yang kuliner di Kota Medan, mohon maaf kalau kulinernya agak ditemani sedikit berdebu, kami memohon maaf, karena ada beberapa titik di Kota Medan sedang melakukan pembangunan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan," paparnya saat memberikan sambutan.
Selain Iriana, acara tersebut juga dihadiri Wuri Estu Handayani, istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Umum Dekranas.
Acara yang berlangsung di Hotel Santika itu juga didatangi oleh ribuan peserta dari pengurus Dekranas se-Indonesia.
Baca juga: Lokasi Kuliner di Medan Berdebu, Bobby Nasution Minta Maaf ke Iriana
Ruchmiyati atau Mbah Rukmi, warga Dusun Ringinagung, Desa Ringinpitu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terpaksa tinggal di teras karena rumahnya dijual anak tirinya.
Anak tiri Mbah Rukmi berinisial P. Ia diam-diam menjual rumah Mbah Rukmi sepeninggal ayahnya yang juga merupakan istri Mbah Rukmi, Nyoto. Sebelumnya, P ternyata pernah diusir oleh ayahnya.
"Dia (P) itu sudah diusir oleh ayahnya sendiri karena nakal. Dia tidak punya gak atas rumah Mbah Rukmi," beber salah satu warga, Slamet, Selasa.
Semenjak diusir, P baru pulang saat Nyoto meninggal dunia. Namun, ternyata, kepulangan P memiliki niat lain, yaitu mencari sertifikat tanah milik ayahnya.
"Itu yang aneh, dia pulang yang dicari malah sertifikat tanah. Dia tidak mengurusi ayahnya yang meninggal," sebutnya.
Baca juga: Nasib Pilu Mbah Rukmi, Rumahnya Dijual Anak Tiri dan Kini Tinggal di Teras
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha; Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor: Muhammad Syahrial, Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.