Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosi Dituding Selingkuh, Mustain Hajar Istrinya hingga Tewas, tapi Mengarang Cerita Korban Kecelakaan Motor

Kompas.com - 16/05/2023, 19:51 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PATI, KOMPAS.com - Satreskrim Polresta Pati, Jawa Tengah, berhasil mengungkap misteri tewasnya Ibu muda, Melia Damayanti (24) warga Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sebelumnya suami Melia, Mustain (27), sempat mengarang cerita jika istrinya itu sekarat akibat kecelakaan sepeda motor pada Minggu (14/5/2023) dini hari.

Siangnya sekitar pukul 11.00, Melia yang mengandung dua bulan itu dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pati, namun dinyatakan sudah meninggal dunia.

Saat itu juga jenazah Melia kemudian dikebumikan di pemakaman Desa Ngemplak Kidul.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Ibu Muda di Pati yang Ternyata Korban Pembunuhan

Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama mengatakan, tersingkapnya kasus pembunuhan ini bermula dari kecurigaan keluarga yang ganjil dengan luka-luka fisik Melia saat dimandikan sebelum dimakamkan.

Kejanggalan ini kemudian dilaporkan ke Satreskrim Polresta Pati hingga akhirnya pembongkaran makam untuk otopsi jenazah Melia digelar pada Senin (15/5/2023).

Dari hasil otopsi, jenazah Melia yang ditangani langsung oleh Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti faktanya ditemukan adanya unsur penganiayaan.

Banyak bekas luka memar di bagian kepala dan tubuh Melia.

Melia pun dinyatakan tewas dianiaya suaminya bukan akibat kecelakaan sepeda motor.

"Tersangka yang tak lain suami korban langsung kami amankan saat itu juga dan mengakui perbuatannya," kata Andhika, saat jumpa pers di Mapolresta Pati, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Cerita Para Sopir Angkot, Penghasilan Turun 50 Persen Sejak Adanya Bus Trans Jateng

Andhika menuturkan, sebelum penganiayaan yang berujung dengan tewasnya korban, pada Sabtu (13/5/2023), tersangka diketahui pergi keluar rumah untuk pesta miras dengan teman-temannya.

 

Minggu (14/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.30, tersangka pulang rumah dalam kondisi teler dan melihat bayinya usia 18 bulan tidak mengenakan diapers.

Pelaku lantas mengajak istrinya berboncengan motor untuk membeli diapers.

Di tengah perjalanan sekitar pukul 02.00, keduanya pun cekcok saling tuduh berselingkuh.

Tersangka kemudian menghentikan laju motornya di lapangan Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Pati, hingga penganiayaan itu terjadi.

"Tersangka menuduh istrinya berselingkuh, namun istrinya balik menuduh tersangka berselingkuh dengan janda. Tersangka yang jengkel kemudian menganiaya istrinya di lapangan," terang Andhika.

Baca juga: Viral Mobil Calya Merah Jadi Sasaran Amuk Massa di Pati, Polisi Ungkap Penyebabnya

Emosi dituding selingkuh, tersangka yang mabuk langsung membabi buta menghajar istrinya.

Bagian kepala istrinya dipukuli, dicekik lehernya hingga jatuh tersungkur dan ditendangi di bagian dada dan kepala.

"Korban tak sadarkan diri dan tersangka panik lalu membawanya pulang ke rumah keluarga tersangka di Desa Soneyan. Saat itu dibilang jatuh dari motor. Siangnya korban dibawa ke RSI Pati namun sudah meninggal dunia," kata Andhika.

Tersangka dijerat Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT yang menyebutkan bahwa perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang mengakibatkan kematian dipidana penjara paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com