Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Menjatuhkan Pengusaha Otobus, Pemprov Sebut Trans Jateng Sudah Tepat Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Kompas.com - 16/05/2023, 18:21 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemprov Jateng menegaskan keberadaan enam koridor Trans Jateng yang menghubungkan sejumlah daerah sudah tepat menjawab kebutuhan warga Jateng.

Hal itu menanggapi kritik pengusaha otobus Sumber Alam, Anthony Steven Hambali.

Sebelumnya, Anthony menyebutkan bila Trans Jateng sangat merugikan pengusaha dan supir angkot karena memiliki rute yang sama.

Kepala Balai Trans Jateng Joko Setyawan mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi saat merencanakan dibukanya koridor baru di setiap daerah.

Kemudian, mengajak mereka terlibat dalam pengadaan armada bus Trans Jateng yang baru hingga operasionalnya.

Baca juga: Pemilik PO Sumber Alam Soroti Kebijakan Bus Trans Jateng, Dianggap Matikan Pengusaha Daerah

"Jadi, sebenarnya semenjak sebelum operasional, kami sudah melakukan sosialisasi itu. Kalau di Purworejo, Magelang, itu sejak tahun 2020. Semua operator existing kami undang termasuk di dalamnya ada PO Sumber Alam juga," tutur Joko, pada Selasa (16/5/2023).

Pihaknya telah menjelaskan bila pengadaan Trans Jateng menjadi program pemerintah yang pro rakyat yang memudahkan akses transportasi murah dan berkelanjutan.

Sebab, ia menilai sampai sekarang ini operator angkutan umum yang masih beroperasi sudah jauh berkurang jumlahnya dan sering kali tidak tepat waktu.

Sehingga, masyarakat akan kesulitan dalam mobilitas bila membutuhkan angkutan umum sewaktu-waktu.

"Maka kemudian itu, kami hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap angkutan umum yang murah, nyaman, dan tepat waktu. Jadi, yang penting kan itu sebenarnya, ketepatan waktu, kenyamanan kan gitu," ujar dia.

Hampir semua operator atau pengusaha bus aktif telah diajak bergabung dalam konsorsium.

Kemudian, mereka yang sepakat dapat terlibat mengoperasikan 14 armada di setiap koridor,

"Jadi, nanti tidak semua operator bisa bergabung, karena harus mewakili trayek atau izin trayek yang ada di jalur yang kami lalui. Kemudian, mereka yang semula operator angkutan existing dipindahkan ke outsourciung untuk menjadi bagian dari operator pelayanan," imbuh dia.

Sejak 2017, rute Trans Jateng menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya.

Mulai dari Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Solo, Purworejo-Magelang, Semarang-Grobogan.

 

Mengingat, hanya 14 armada trans Jateng yang beroperasi di setiap koridor, operator existing lokal di luar Trans Jateng itu masih bisa berjalan berdampingan setiap harinya.

"Jadi, kalau mereka secara prinsipnya tidak ada kegiatan, penumpang tidak akan naik ke Trans Jateng semua gitu loh, pasti ada penumpang yang naik ke operator yang lain gitu. Bahkan, kemudian terjadi simbiosis jadi operator existing ini bisa menjadi angkutan terusan, menjadi angkutan feeder melanjutkan ke lokasi yang tidak kami layani rutenya," ujar dia.

Pihaknya mengaku telah turun lapangan untuk mengecek adanya masalah para operator existing dengan Trans Jateng. Namun, Joko mengeklaim tak mendapati adanya masalah apapun.

Baca juga: Pramujasa Trans Jateng Rute Magelang-Purworejo Dilatih Bahasa Isyarat

"Sampai sekarang kami cek, apa bener ada masalah? Kami cek di lapangan, operator existing enggak ada masalah. Secara normal, tetap ada pelanggan seperti biasa, enggak ada masalah. PO Sumber Alam juga salah satu bagian dari konsorsium yang ada di Purworejo," beber dia.

Pihaknya menyangkal semua tuduhan yang diarahkan kepada Trans Jateng.

Apalagi, bila dikatakan Trans Jateng ingin menjatuhkan para pengusaha dan sopir angkutan umum.

"Yang dituduhkan kurang tepat. Masyarakat memang sangat membutuhkan ini. Apa yang bilang sampai digebuki, kan enggak mungkin," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com