Selidiki Penyebab Kebakaran KMP Royce 1, Puslabfor Mabes Polri Turun Tangan

KOMPAS.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Mabes Polri menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab terbakarnya kapal motor penyeberangan (KMP) Royce 1.

Kapal laut milik PT DLB itu terbakar setelah lepas sandar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.

"Hari ini ada dari Puslabfor Mabes Polri didatangkan atas permintaan Ditpolairud untuk mengecek, memastikan asal usul api dan segala macamnya," kata Kabid Humas Polda Bante  Kombes P Didik Heriyanto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon. Senin (8/5/2023).

Baca juga: Dugaan Sementara Penyebab KMP Royce 1 Terbakar: Api dari Bus Milik Kemendag

Sementara itu, penyidik Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Banten juga telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. 

Namun, Didik enggan menyebutkan jumlah saksi yang diperiksa dan siapa saja. 

"Salah satu rangkaian penyelidikan itu memeriksa, untuk mengambil keterangan saksi saksi yang ada. Teman-teman di Ditpolairud masih bekerja, kita tunggu dulu," ujar Didik.

Baca juga: Penumpang KMP Royce 1 Ngamuk di Pelabuhan Merak, Merasa Dipersulit Ambil Kendaraan

Setelah proses penyelidikan selesai, lanjut Didik, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan pihak yang patut bertanggung jawab dari insiden itu.

"Hasil penyeldikan dan hasil Labfor Mabes Polri, penyidik akan menggelar gelar perkara. Sehingga akan tahu siapa atau ada kelalaian tidak, atau ada unsur lainya disini," ungkap Didik.

Dugaan bus pelat merah

KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Kondisi KMP Royce 1 yang mengalami kebakaran saat sandar di dermaga 3 Pelabuhan Merak Banten. Minggu (7/5/2023).

Bus dengan nomor polisi B 7247 IO itu diduga tetap menyalakan mesin saat KMP Royce 1 berlayar.

"Bus milik Kementerian Perdagangan Jakarta Pusat, dia akan mengantarkan rombongan nikah," kata Handjar kepada wartawan di dermaga 3 Pelabuhan Merak, Cilegon. Minggu (7/5/2023).

Namun, Handjar belum bisa memastikan penyebab pasti insiden terbakarnya KMP Royce 1.