Sajarod mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan saksi-saksi.
Termasuk pihak pengelola kawasan parkir di kawasan Guci yang disebut tidak ada batas pengaman.
"Dalam hal ini kita akan kaji siapa yang bertanggung jawab terkait pemasangan pengamanan tersebut. Nanti pengelola juga akan dimintai keterangan," kata dia.
Sajarod mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya anak kecil bermain di dalam bus dan sempat memainkan rem tangan bus. Namun informasi itu masih didalami.
"Informasi tersebut sedang kami dalami. Apakah betul atau tidak ada anak kecil yang memainkan rem tangan. Karena bus masih di bawah belum dievakuasi masih menunggu derek untuk mengangkatnya," kata Sajarod.
Sajarod mengatakan, bus pariwisata itu awalnya mengangkut 50 peziarah asal Tanggerang Selatan, Provinsi Banten dan sempat bermalam di Guci.
Sementara yang menjadi korban kecelakaan, ada 37 penumpang.
Seluruh korban dilarikan ke RSUD Dr. Soeselo Slawi dan Puskesmas Bumijawa untuk mendapat penanganan medis.
Baca juga: Korban Tewas Bus Peziarah di Guci Tegal Bertambah 1 Orang, Sebelumnya Kritis
Sementara itu, kata Sajarod, sopir dan kernet sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Belum bisa dipastikan apakah keduanya akan jadi tersangka.
"Yang jelas sopir sedang dimintai keterangan termasuk kernet," kata Sajarod.
Saat ini, polisi masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut.
"Penyebab masih dicari tahu, apakah kelalaian, kesengajaan, atau faktor kendaraan. Termasuk faktor kondisi karena lokasi menurun," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor Dita Angga Rusiana, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.