Pada 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan aksi unjuk rasa pada Hari Buruh di London.
Sejak saat itu, tanggal 1 Mei mulai dikenal sebagai Hari Buruh oleh para pekerja di seluruh dunia.
Dilansir dari laman Britanicca.com, istilah May Day merujuk pada perayaan penyambutan musim semi (spring) di Eropa yang sebelumya kerap dirayakan oleh bangsa Yunani dan Romawi.
Namun kemudian, 1 Mei 1889 diperingati sebagai Hari Buruh yang bermula dari keputusan federasi internasional, kelompok sosialis, dan serikat buruh.
Pada saat itu, persatuan buruh menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh untuk memeringati kerusuhan Haymarket di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1886.
Uniknya, Amerika Serikat dan Kanada tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, melainkan pada hari Senin pertama bulan September yang dikenal dengan istilah Labor Day.
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, di Amerika Serikat sendiri, 1 Mei adalah Hari Loyalitas yang menjadi hari libur resmi tetapi tidak diakui secara luas.
Selain itu, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa alasan Amerika Serikat merayakan Hari Buruh pada Senin pertama bulan September adalah untuk menghindari peringatan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1886.
Dikutip dari laman Kemdikbud, perayaan Hari Buruh di Indonesia pertama kali dilakukan pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.
Gagasan tersebut muncul setelah tokoh kolonial, Adolf Baars mengkritik harga sewa tanah milik kaum buruh yang terlalu murah untuk dijadikan perkebunan.
Selain itu, ia berpendapat bahwa para buruh bekerja dengan upah yang tidak layak.
Tak hanya di masa pascakolonial, pada 1 Mei 1946 Kabinet Sjahrir justru menganjurkan peringatan ini.
Bahkan lewat UU Nomor 12 Tahun 1948 diatur bahwa setiap 1 Mei buruh boleh tidak bekerja.
Sementara dikutip dari Kompas.com, pada era Soeharto, Hari Buruh yang disebut identik dengan ideologi komunisme saat itu sangat dilarang.
Akibatnya, peringatan Hari Buruh setiap 1 Mei pada masa Orde Baru pun sempat ditiadakan.
Peringatan Hari Buruh baru kembali dapat dilakukan setelah masa Reformasi.
Pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional hingga saat ini.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id, britannica.com, kompas.tv, kompas.com (Penulis : Diva Lufiana Putri, Editor : Inten Esti Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.