Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Limbah Medis Ditemukan di Pinggir Jalan, Dinas Kesehatan Majalengka Sebut Tak Ada Limbah B3

Kompas.com - 29/04/2023, 19:40 WIB
Rachmawati

Editor

Terlihat jumlahnya tak sedikit karena berserakan di sejumlah titik.

Salah satu warga Desa Sinargalih, Eki Gian Syahriar (30) mengatakan, sampah tersebut telah dibiarkan menumpuk selama bertahun-tahun.

Para pemuda di sana, kata dia, kerap membersihkan hingga mengangkut sampah ke tempat semestinya, namun tumpukan sampah kembali terjadi di titik tersebut.

Baca juga: Limbah Medis Terbungkus 2 Plastik Besar Ditemukan di TPS Bangkalan, Ada Kantong Darah Tertulis HIV

"Mungkin sejauh ini karena mayoritas masyarakat di kampung tidak tahu apa-apa dan tingkat kepedulian juga masih minim, jadi tumpukan sampah terus terjadi," ujar Eki saat berbincang dengan Tribun, Jumat (28/4/2023).

"Padahal tempat tersebut sangat tidak layak menjadi tempat pembuangan sampah, mengingat lokasinya berdekatan dengan sungai," tambah dia.

Parahnya lagi, saat bersih-bersih yang dilakukan belum lama ini, ditemukan limbah medis sehingga sangat membahayakan.

Padahal, menurutnya, limbah medis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu harus dikelola dengan baik karena sangat membahayakan.

“Ini sangat parah, apalagi ditemukan limbah medis di lokasi tumpukan sampah, padahal limbah medis itu tidak bisa dibuang sembarangan dan harus ada penanganan khusus," kata dia.

Baca juga: Limbah Medis Berserakan di Pantai Banyuwangi, Ada Jarum Suntik dan Botol Vial

"Sampah medisnya komplek banget, mulai jarum bekas, terus obat kadaluarsa, bekas cangkang obat, pampers dikarungin," ucap warga Blok Gunung Seureuh itu.

Eki menduga, limbah medis itu datang dari fasilitas kesehatan di daerahnya karena ditemukan bekas obat tablet bekas konsumsi.

Pihaknya juga sempat menindaklanjuti ke instansi terkait, namun belum ada respon hingga hari ini.

"Kalau dilihat dari jenis sampah medisnya indikasi puskesmas, karena ditemukan bekas obat tablet konsumsi yang mana di daerah sini yang menerima pasien rawat inap hanya puskesmas," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Soal Penemuan Limbah Medis di Majalengka, Dinkes: Tidak Ditemukan Barang Bahan Berbahaya dan Beracun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com