SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas banjir yang menggenangi kawasan Jalan Mayjend Sungkono pada Jumat (28/4/2023) siang.
Eri mengungkapkan, saat itu pihaknya harus mengambil keputusan dengan cepat di antara opsi-opsi yang tidak mudah.
"Mohon maaf kepada warga Surabaya atas banjir yang menggenangi kawasan Mayjend Sungkono. Kami harus mengambil keputusan dengan cepat di antara opsi-opsi yang tidak mudah," kata Eri, di Surabaya, pada Sabtu (29/4/2023).
Sejumlah opsi tersebut lantas ia jelaskan. Pertama, kata Eri, air menggenangi jalanan di kawasan Mayjend Sungkono.
Baca juga: Surabaya Tergenang Banjir, Jalan Mayjen Sungkono Lumpuh, Dinding Penahan Air Sungai Jebol
Sedangkan opsi kedua, air menerjang permukiman warga secara lebih parah.
Akhirnya, Eri memilih opsi pertama dan mengalirkan air dari tanggul sungai yang jebol ke jalan raya, tepatnya di Jalan Mayjend Sungkono.
"Karena itu, saya mohon maaf harus mengambil keputusan mengalirkan air ke jalanan daripada ke rumah warga," ujar dia.
Ia mengungkapkan, karena curah hujan yang tinggi, pelapis tanggul sungai di kawasan Kembang Kuning jebol sekitar 20 meter.
Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung bergerak cepat dengan mengerahkan 40 personel satgas dinas terkait untuk melakukan penanganan darurat di lokasi.
"Nah, ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran pintu air ditutup. Kalau tidak ditutup, tembok tanggul yang jebol bisa semakin meluas dan malah membuat permukiman warga terimbas lebih parah," kata dia.
Menurut dia, karena pintu air ditutup, maka kemudian aliran air menuju ke arah Jalan Mayjen Sungkono dan mengakibatkan banjir.